Tak semua yang baik itu dikasih Allah sekarang


Halohaaa..
gue update setelah sekian lama menghilang meninggalkan catatan puisi puisi cinta gue itu di 2 post terakhir. tapi beneran gue sedang amat jatuh cinta saat itu. wkwk
dengan keadaan yang kayak arus pasang surut macem air laut. ternyata yang gue perjuangkan itu tidak semudan membalikkan telapak tangan. dan gue sudah siap menceritakannya....



Gue akan update satu satu ya.

Selamat membaca.....



On December 2018

Banyak hal yang terjadi selama gue vacum.

Termasuk melewatkan ulang tahun gue. yang ke 24 kemarin sendiri di tanah rantau tanpa keluarga, orang tersayang ataupun sahabat karib. sedih asli. 

Gue kebetulan ditempatkan di Bali. yang tentunya bagi sebagian orang. 
Wah asik banget di Bali
wah bisa kerja sambil liburan tuh. 
atau hal hal sejenis lainnya

Tapi percayalah. suasana kita liburan dan kerja itu berbeda..
Dan di tempat ini juga gue banyak belajar sesuatu,
banyak menyadarkan gue tentang hal-hal yang harus gue pikirkan dari dulu

Pertama kita akan bahas dulu kenapa bisa gue sampai disini, dan sendiri.
This is real gita si petualang. wkwk


Gue bekerja di bidang kontruksi btw yang mana gue harus menerima gue di tempatkan dimana saja selama ada project baru yg di garap perusahaan tempat gue kerja itu. 
Gue sebelumnya di Project Pembangunan Perumahan karyawan salah satu perusahaan bumn OIL terbesar di negeri ini harus rela pindah sementara karena Project tersebut di undur sampe awal bulan tahun 2019.
Dimana saat itu bos gue menawarkan gue untuk pindah di Project baru untuk membantu  sementara, di banding gue harus nunggu tu project jalan sampe awal tahun.

Gue mah seneng-seneng aja. saat bos gue bilang bahwa gue ditempatkan di Bali. disitu gue mikir. eh serius Bali?

Gue langsung mengiyakan karena excited banget tapi tetep ada keragu-raguan yang melanda gue saat itu.. tapi di sisi lain ada yang menguatkan gue memilih project tersebut untuk alasan pribadi.

Gue banyak banyak berdoa aja. sembari menyiapkan mental bener-bener merantau sendiri tanpa ada orang yang di kenal di tempat baru ini.
Tapi semakin dekat hari gue malah makin ragu... Mama gue yang menyadari ini meyakinkan gue untuk ya.. gakpapa nanti mamaberkunjung kesana kalau tri udah  disana.

Setelah ditempat ini kalut asli. gue belum kenal siapapun. Tiba-tiba dikirim sendirian kayak anak ilang dan hanya koordinasi dengan tim regional dan sok akrab via whatsapp saja.

Gue cuma berpikir semoga Allah melindungi gue disini. 

Minggu pertama gue disini. gue dihadapkan dengan steriotipe orang minoritas dan muslim. yah gue sedikit tidak diperlakukan dengan baik oleh warga lokal. awalnya gue shock. tapi gue selalu berusaha untuk berbaur dan ramah agar apa yang orang awalnya takutkan itu. menjadi hal yg tidak perlu dikhatirkan. sampai dengan bulan pertama hidup gue lebih banyak dihabiskan dengan kerja-kost-kerja-kost. gue ga mau diajak kemana karena gue masih perlu tau seperti apa dulu orang-orang di sekitar gue. sekalinya gue pergipun sendiri. 
Pernah sih sumpek banget di Kost dan gue memberanikan untuk jalan jalan ke Pantai Kuta sendiri. dan yang gue liat malah keramaian yang justru membuat diri gue merasa hampa. Why? apa yang sebenernya gue inginkan?
Timbul pertanyaan dari dalam hati, tetapi gue biarkan saja sembari berdiri tegak kembali dan melanjutkan perjalanan ke tempat yang lebih membuat gue tenang. 


Begitu bulan kedua dan ketiga gue mulai mengenal akrab tim gue sendiri.
Gue mulai berinteraksi dan meminta bantuan mereka jika memang diperlukan.
Berhubung gue tidak suka meminta bantuan dari orang lain selagi gue bisa mengerjakan apapun sendirian. Yah kendala di Project banyak apalagi di team, gue satu satunya wanita.
Pekerjaan yang semakin lama semakin banyak membuat gue harus lembur.
Tidak ada masalah dengan lemburnya.. tapi satu hal yang membuat gue terganggu. yaitu hari minggu ada jadwal piket yang sudah disetujui sepihak oleh atasan yang mengharuskan ada piket di hari minggu. what? jadi kapan gue istirahat kalo minggu juga dipake buat kerja.
Tetapi gue mencoba untuk menerima dan menjalani kewajiban sebisa gue.


Di Pertengahan November..semangat gue mulai menurun.
Jelas ini membuat gue uring-uringan dalam bekerja.
gue dengan nekat memesan tiket pulang-pergi ke lombok untuk refreshing agar semangat gue balik seperti sedia kala dan melihat "dia" yang merupakan semangat gue untuk pergi ke tempat ini. 

Selama 3 hari sudah membuat semangat gue kembali pulih. Gue merasa seperti kembali ke rumah. sambutan yang begitu hangat dan kekeluargaan, membuat gue sangat bersyukur karena Allah sudah mengabulkan satu lagi permintaan gue dengan tidak terduga.. yah walaupun dulu seakan gue merasa lombok itu sangatlah jauh dan tidak bisa dijangkau jika tidak membawa uang yang cukup, dan akhirnya bisa menjadi kenyataan dengan gue bekerja tidak jauh dari sana. Semangat gue memuncak untuk mencari pekerjaan yang sekiranya membuat aku dan dia tidak dipisahkan oleh jarak lagi.
aku sudah sangat jenuh dengan jarak. 


Tetapi di bulan Desember semua tersusun rapi mulai menampakkan kegagalannya satu persatu.
mulai dari pekerjaan yang sangat padat sampai malam yang membuat gue tidak banyak waktu untuk mencari cari informasi, jangankan untuk santai.. untuk istirahat saja waktu pun terasa kurang. 

dengan kondisi lingkungan pekerjaan yang sudah tidak wajar tersebut gue tetep fight dengan membatasi diri gue pada jam lembur yang wajar saja. yah walaupun setelah itu saat sudah kembali ke rumah pun gue tetap diribetkan dengan pekerjaan yang tetap harus dikerjakan saat di kost. mungkin sakit pun tidak boleh disini.

Gue berpikir ulang. sepertinya ekspektasi gue untuk mencapai sesuatu pasti ada saja halangannya. yah namanya juga hidup kan yang membuat kita harus tetap survive dan menjadi manusia kuat. dan beruntung dikondisi tersebut gue ada seseorang teman dekat yang bisa untuk dibagikan cerita, dan ada teman sekamar yang juga mengerti kondisi yang sedang gue jalani.


Gue menyadari banyak hal selama gue disini:
1. Kamu lebih bersyukur. dimana saat kamu berada di mayoritas dan lingkungan yang membuatmu dengan dengan yang menciptakanmu. yah mungkin Bali tidak begitu terasa.. tetapi yakinlah saat kamu sudah bertemat tinggal disini (bagi yang muslim), kamu akan sangat merindukan suara Adzan. 

2. Kamu akan lebih menghargai waktu, karena saat harimu benar-benar hanya di habiskan untuk pekerjaan. waktu saat berkumpul dengan orang terkasih adalah solusi untuk membuatmu kembali pulih.

3. Sebenernya saat yang kita kejar adalah pendapatan yang besar, akan sesuai dengan porsi kerja, beban dan tanggung jawab yang juga sama besar.

4. Keluarga adalah alasan kenapa kamu hidup sampai saat ini. dimasa terendahmu.. keluargalah tempat kamu kembali dan menerimamu dengan tangan terbuka.



Banyak hal terjadi dan pastinya tidak bisa aku ceritakan secara gamblang disini. yang pasti 

Semua kekecewaan tidak akan terjadi selagi kita tidak terlalu banyak berharap terhadap sesuatu. Tetapi pada dasarnya manusia itu butuh berharap, karena dari harapan itulah manusia hidup.
Semisal: kamu ingin menjadi dokter dengan harapan bisa membahagiakan orang tua kamu. Maka kamu akan mengusahakannya dengan semaksimal mungkin dan menjadikannya tujuan kamu untuk melangkah dan menentukan apa yang kamu kerjakan mulai dari sekarang.

Intinya.. jangan berhenti berharap. 
mungkin Allah tidak memberikan yang bagimu baik itu sekarang, bisa jadi kamu belum siap menjalaninya. atau bahkan Alla sudah mempersiapkan hal yang lebih baik lagi bagimu.
Jangan putus harapan! tetaplah berusaha.
kamu bisa mencapai apapun jika kamu mengusahakannya sepenuh hati.

Aku sangat bersyukur kepada penciptaku yang memberikanku hidup sampai sekarang. :)







Komentar

Postingan Populer