the rainning love


e,,bb, teman teman bisa baca cerpen buatanku ndri...
silahkan d baca trus d komen yah.. ^_^



musim penghujan memang menyebalkan bagi yang tidak membawa payung saat bepergian. gemuruh serta hujan deras membuat Elena mempercepat langkah kakinya. sekian kalinya dia lupa membawa payung. padahal ibunya sudah berkali kali mengingatnya saat cuaca mendung. seperti kata pepatah ’sedia payung sebelum hujan’ hehe....
hujan deras bak deraian air yang tumpah ke bumi. baju elena sudah basah kuyup, dia melindungi tasnya agar buku bukunya tak terkena basahan hujan. sialnya tak ada tempat berlindung, kecuali rumah rumah orang kaya yang pagarnya terkunci rapat, lainnya berupa pohon. dan elena tau kalau dia berteduh di bawah pohon sama saja menghantarkan nyawa. dia berlari kencang di trotoar. mobil yang lewat di jalan pun melaju cepat hingga percikan air yang dilindasnya mengenai baju elena.
”huuhh.. sial..” tak ulang dia mengucapkan kalimat tersebut tandanya kekesalannya.
mukanya yang mengkerut mulai menunjukan wajah legah melihat halte bus yang terlihat kosong. meski dari jauh terlihat seram.. yah tak apalah. dari pada besok sakit!! pikirnya
huuuhh...elena bernafas panjang sambil membenahi rambutnya yang tak teratur dan basah.
”hmm...hoaahhh....” suara orang nguap menggema di halte bus.. elena kuda kuda mengepal tangannya.. ternyata ada seorang yang juga menunggu hujan reda. laki laki sekolahan, dia juga memakai segagam sma. tapi dia duduk menelungkup menutupi wajahnya. laki laki itu mulai mengangkat kepalanya setelah mendengar langkah kaki elena mendekatinya. dia menatap elena tersenyum. elena cuek bebek lalu duduk bersebelahan dengannya.
”menunggu hujan reda juga??” tanyanya menerawang menatap jalanan. elena mengangguk.
”tapi kau sudah basah kuyup begitu. mengapa tidak langsung pulang saja??” tanyaya lagi, tapi kali ini dia menatap elena. elena tak menjawabnya.
”kamu anak sma kartini??” tanyanya lagi melihat baju seragam elena. elena mengangguk saja. laki laki itu mengulurkan tangannya.
”namamu siapa??” tanyanya lagi penasaran. dia tampak tersenyum menatap elena yang rambutnya basah dan acak acakan. elena hanya meliriknya tanpa membalas uluran tangannya.
”elena” jawab elena singkat. laki-laki itu tersenyum walau tak di sambut elena dengan baik.
”aku dion. anak sma titian.” ujarnya memperkenalkan diri. elena sibuk memeriksa bukunya di dalam tas. dia tak begitu menghiraukan laki laki yang dari tadi girang mengajaknya ngobrol, padahal sepatah katapun elena tak mempedulikannya.lebih baik belajar dari pada memikirka hal semacam itu. lagipula pacaran banyak menimbulkan akibat negativnya dari pada positivnya. sebagaimana berdasarkan teman temannya elena. makanya dia bersekolah khusus perempuan.
elena mulai mengigil. sudah 20 menit dia memakai baju basah kuyup dan diterpa angin hujan yang kian deras. dion menyadarinya, lalu ia melepaskan jaket yang di kenakannya.
”untukmu. jangan sampai kau masuk angin karna hujan. nih sekalian payungku” katanya sembari memberikan payung lipat yang baru saja dia keluarkan dari tasnya. elana menggeleng keras.
”tidak terima kasih. saya bisa pulang tanpa itu koq. saya tidak mau merepotkan orang lain.”elena berdiri mengadahkan tangannya pada air hujan yang terjun bebas dari atap halte.
”nih pake aja ga’ apa apa koq.!!” ujarnya memakaikan jaketnya pada elena yang sudah bersin bersin. lalu ia meninggalkan payungnya di tempat duduk halte.
”aku taruh di sini.byee..”dion lalu menerobos hujan bercampur gledek itu. dia berlari dan terus berlari dan  lama kelamaan bayangan sosoknya menjauh dan menghilang tak terlihat tertutup hujan yang deras. elena terdiam.
”buat apa meninggalkan ini,  dia sendiri kehujanan” pikir elena. lalu ia menggunakan payung itu lalu pulang.
 
jam pulang sekolah, elena gadis irit bin pelit yang hematnya minta ampun .tak mau menghamburkan uangnya sia sia. makanya dia memanfaatkannya sebaik mungkin dengan berjalan kaki!!.
”elena!!!!” teriak seorang lelaki memanggilnya dari belakang. elena berhenti sejenak dan menoleh ke sumber suara itu.
dilihatnya lekaki yang tingginya sekitar170’an, putih, berambut cepak, hidung mancung, dengan sorot mata yang indah ditambah lesung pipi yang membuatnya enak dilihat. laki laki yang memakai seragam SMA bakti itu menghampirinya.
”kita bertemu kembali..”ucapnya tersenyum senang tak khayal lesum pipinya keluar membuatnya tampak manis.
”aku sering banget liat kamu lewat halte pas jam pulang sekolah dengan langkah besar terburu buru dan tatapan ke depan tanpa mempedulikan sekitarnya.” ceita dion singkat.
”bodo amat!!”ujar elena hanya melihatnya sekilas lalu melanjutkan perjalanannya.
”kita pulang bareng yuk,” katanya tak berhenti sampai situ. elena menggangguk setuju.
 ”kita mampir  makan ke baso pak jo yuk. ntar dion yang traktir deh sebagai salam perkenalan” ajaknya melirik elena memastikan persejutuan elena, tapi elena menggeleng . dia tersenyum kembali. mungkin lucu baginya melihat gadis yang tanpa bicara sepatah katapun saat jalan bareng dengan cowok cakep.. lagaknya.. pede amat lho!!
”rumahku di perkomplekan permai blok a. elena dimana??” tanyanya lagi menghilangkan suasana hening. elena menolehnya.
”blok d.”jawab elena seadanya. dia menatap elena serius.
”wah..wah... baru kali ini aku melihat gadis yang benar benar pasif dan dingin. ternyata ada yah..” dion tertawa kecil. dia sepertinya laki laki ramah dan baik, tidak seperti yangf dikatakan banyak teman elena. pasti di sekolahnya dia masuk kategori lelaki idaman. dengan rambut cepaknya dan lesung pipinya yang manis.
 elena mempercepat langkah kakinya. di persimpangan blok elena berhenti. dion tampak kewalahan mengikuti langkah elena yang besar dan cepat.
”huuh!!!! baru kali ini gue kecapean jalan dan tertinggal jauh ama cewek.”gumam dion berhenti sejenak lalu mengikuti elena kembali.
”sudah ya..” kata elena  lalu dia belok ke kiri tanpa melihat dion. dion yang rumahnya belok kanan, tiba tiba mengikuti elena. elena menoleh ke belakang.
”mengikutiku??” tanya elena. dion  nyengir.
”rumahku ke arah sana koq, bisa lewat blok d. sekalian mengantar elena pulang boleh kan?!?” katanya sambil nyengir kuda lalu ia berjalan mendekati elena. elena diam dan tak menghiraukan dion lagi. dia berjalan terus. pas di persimpangan blok d elena masuk sesampai di depan rumahnya.
”byee...” ujar elena pada dion. dion melihatnya tak mengerti.
”apa??” tanya dion sambil nyengir. elena melirik dion lalu tersenyum.
”terimakasih” katanya lalu masuk ke pekarangan rumah gede yang pagarnya pake trali besi.
”sama sama” jawab dion tersenyum manis sambil berkata..
”elena manis juga yah..”.
bersambung... ^_^

Komentar

  1. lanjutannya sis?? bagus loh critanya...:)

    BalasHapus
  2. makasih ya atas semangatnya. akan ku lanjutkan. :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer