give me summer (lanjutan part i dan ii)



diary ku..
tinggal di apartemen bukanlah ide bagus. tapi kalau di kontrakan lebih rumit lagi, trus belum lagi mulut mulut jahil yang mengira kami kumpul kebo!! lebih gawat kan!!. jadi lebih baik tinggal di sini kerena tempatnya yang mini dan lengkap. walau biayanya agak mahal, tapi fasilitas mencukupi dan layanan yang memuaskan. semenjak kematian ayah dan ibu, 4 tahun lalu. kak wiera bertekat  bekerja di kota dan menyekolahkanku. rumah kami dijaga paman. untunglah berkat kak wiera cakap dan terampil, ia bekerja di salah satu staf perusahaan swasta. apartemen 2 lantai ini halamannya cukup luas, dan bentuknya hampir menyerupai apatemen2 di jepang yang disusun bersaf atas dan bawah dan di depan halamannya jalan beraspal tempat kendaraan melintas. disini seperti perkomplekan rumah mini yang terdiri dari 50 lokal rumah. satu lokal apartemen masing masing 2 lantai perkepala keluarnga.  021, apartemen di samping kanan kami memang lebih sering kosong, penghuninya palingan hanya betah 2-4 bulan saja. mungkin karna kami selalu ribut di pagi hari dengan jarak antar apartemennya tak lebih dari 3 meter.. haha..  sempit sekali...

”hei..hei..dia itu penghuni barunya” kata obi, anak tetangga nomor 023 yang sering mengajak aurel bermain bersama teman temannya saat liburan dan waktu senggang. aurel sangat dekat dengan keluarganya. biasanya kalau orang tua mereka sibuk, aurel lah yang jadi tempat penitipan anak. mereka menerawang melihat mobil besar pembawa barang memasuki komplek apartemen a.
”heiii, ayo jangan berhenti.. kita lanjutkan permainannya.” ujar aurel mengajak anak anak yang kurang lebih berumur 14-10 tahun.
”kak aurel. nanti saja. aku mau lihat siapa yang akan jadi anggota baru apartemen blok a.” ujar obi mengangguk bersama teman-temannya yang saling pandang. mereka tersenyum bangga.
”ya udah.. kakak pulang dulu ya. ntar maennya di lanjutin lagi” elah aurel menurunkan meci, bocah 6 tahun yang tadi terus digendongnya. aurel lalu menaiki tangga lalu masuk. anak anak kecil itu sibuk bermain sambilan menunggu mobil itu mendekat. mereka ingin sekali melihat tetangga barunya.
shhhhhhh....... rem mobil begitu kantap. anak anak menghentikan aktifitasnya dan baris berjejer menyambut tetangga baru. tereeet tereeet... tak kurang obi dan teman temannya meniup terompet bekas tahun baruan tahun lalu.
”heii kak aurel!!! jangan di rumah donk. ayo kita bantuin tetangga baru memasukan barangnya dan berbincang bincang padanya!!” pekik obi dari luar. aurel yang sayup terdengar membuka jendela da melihat keadaan di luar.
dilihatnya laki laki seumurannya keluar dari fuso pengangkut barang. tinggi, putih, muka oriental, gaya harajuku dan berambut shaggy. tidak salah lagi!!! dia!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
”hah?? ituu..” aurel terbelalak di tempatnya. sesegera mungkin ia menutup jendela dan mengunci pintu. takutnya pria itu melihatnya dan anak-anak itu memaksanya untuk berkenalannya. beberapa menit kemudia terdengar suara langkah kaki kecil.
”kak aurel..kak... hallo....!!!” obi mengetok pintu rumah bersama anak anak kecil lainnya.
”kak.., si tetangga baru itu rupanya seumuran kakak. dia tampan, dan juga baik. sayang kalau kakak tidak berkenalan dengannya.” cerita obi sekilas. aurel yang membelakangi pintu menyimak cerita obi bersama anak kecil lainnya..
”apakah benar zuya seperti itu?!!” aurel heran bertanya dalam hati.
di luar terdengar tenang..
”kak??!!” pekik obi sekali lagi..
”nanti saja bi. ntar juga kakak bertemu dengannya” balas aurel meyakinkan, sesudah itu tak terdengar lagi jawaban dan semenit kemudian suara langkah kecil menuruni tangga.
”hhuufff.. jangan sampai orang itu tau aku seseberangan apartemen dengannya” ujar aurel mengelap keringatnya.


pagi pagi aurel mengendap endap melewati apartemen kazuya yuuki.ji layaknya agen rahasia 007. hohoho..
dia takut ketahuan kazuya walau nantinya kazuya juga tau kalau dia tetangganya. ini demi janjinya pada zuya.
”jangan sampai aurel. ini untuk dirimmmu...” aurel menumbur pot bunga gantung lalu..KLAAAKKK.. BRRUUUK... KLANGGG!!!BUUUUMMM!!!!!!
zuya yang tadinya santai minum coffe kaget mendengar suara pecahan pot dan sesuatu yang besar terhempas. jangan jangan ada maling yang ingin merampok isi apartemen zuya. zuya berlari menuju pintunya. dengan hati hati zuya membuka pintu... cklek..
zuya terperangah melihat keadaan mengenaskan!! sesosok wanita yang kerkapar ditimpa pot bunga gantung yang sudah pecah berkeping keping. zuya memeriksa keadaan wanita itu. saat dia melihat wajah wanita itu ..
”heeehh??!!” zuya terkejut melihat sosok wanita yang ternyata aurel, jatuh pingsan di depan apartemenya dan ini merupakan tontonan heboh para pedagang sayur dan penghuni apartemen tetangga yang tau kejadian memalukan yang ditimpa aurel. haha...
mereka tertawa heboh, zuya bingung dan bertanya tanya. dari mana datangnya anak ini.?? lalu seorang wanita setengah bawa menjelaskan kejadian memalukan tersebut.
”nak aurel tadi menumbur tiang dan tertimpa pot bunga bantung milikmu., mengenaska sekali keadaannya. dahinya sampai benjol begitu”kata ibu itu khawatir.
”apartemennya di 022. bawa saja dia kesana” ujar ibu itu lagi menahan tawa sedangkan para khalayak yang tadinya berkerumun kembali melakukan aktifitasnya masing masing sesekali menyela kecerobohan aurel.

”hhuhh.. benar benar merepotkan.”
”kenapa dia bisa ada di sini?? zuya mengantarkan aurel ke apartemennya yang sepi tanpa orang dan di hempaskannya tubuh itu ke kasur. mumpung aurel tak berdaya. haha.. lalu zuya mengambil baskom air dan mengopres dahi aurel yang benjol dan biru. kasihan sekali nasibnya, pagi pagi kejedot tiang tertimpa pot pula.
zuya tak bisa meninggalkan aurel sendirian, bagaimanapun ini tanggung jawabnya karena aurel pingsan di depan apartemennya. matanya menyoroti ruangan itu dengan jeli.
dilihatnya foto aurel bersama seorang laki laki  25 tahunan.
”tinggal di apartemennya bersama pacarnya?! apa dia sudah gila..”gumam zuya sambil menggeleng kepala.

..
plip.. kedua kelopak mata aurel terbuka. cepat cepat dia bangkit.
”ah.., mimpi??tapi koq sakit”gumamnya bingung, lalu buru buru aurel menghadap kaca. dahinya diplaster dan masih terlihat kembung.
”bukan mimpi” wajah aurel berubah lemas..
”sudah bangun?? gimana keadaan benjolmu itu?? masih ngembul??” tanya kak wiera sambil bercanda, dia mengejutklan aurel yang sedang berkaca.
”ah, kakak ngejutin nih!!”pukul aurel. kak wiera tampak curiga, dia menatap aurel penuh pertanyaan.
”rel, cowo yang nungguin kamu sampe kakak pulang itu pacarmu ya??”tuduh kak wiera seenaknya.
”enak aja!!! bukan lah”aurel pergi meinggalkan kak wiera di depan kaca. dia duduk di sofa sambil makan kue kering.
”halah.. kalo bukan ngapain dia bela belain ngompres kamu dan jagain kamu sampe larut malam??”singgung kak wiera, muka aurel berubah merah.
”oya?? yuuki sampe melakukan itu??”tanya balik aurel yang mulutnya penuh kue kering ada juga yang mengembur keluar saat aurel bicara. kak wiera bingung.
”lho kok kamu balik nanya?”
”ya jelas lah kak, pas aurel ketimpa pot bunga aurel ga’ sadar lagi.”balas aurel sewot, kak wiera menggarut kepalanya lalu dia duduk di sofa.”jadi kamu ga’ jatuh di sekolah??”
”ya enggak lah. aurel kejedot tiang dan ketimpa pot bunga di depan apartemen 021 tempatnya yuuki bersarang!!!”jawab aurel ga’ sabaran.
”trus ngapain kamu sampe kejedot. dasar ceroboh!!!”kak wiera mendorong kepala aurel, aurel mendelik.
”aurel ga’ mau ketemu ama dia”
”ngapain juga kamu ga’ mau ketemu ama dia?. tampangnya oke koq, dia juga manga maniak sama kayak kakak!!!”kak wiera mulai nyolot, aurel cemberut.
”terserah deh. kakak kebanyakan nanya!”aurel berlalu dengan muka masem, kak wiera terkikik.
”hei.. malem besok ajak dia makan malam di sini yah, kakak mau berterimakasih padanya!!”pancing kak wiera sesekali melihat tampang aurel cemberut.

keesokan..keesokan.. dan keesokan harinya...... J
”zuyaaa!!!”teriak aurel dari luar . dap..dapp.dap.. suara langkah kaki mendekati pintu selang beberapa menit terdengar sahutan
”siapa??”tanya zuya dari dalam.
”aurel..”balas aurel sesekali mendecak. cklek.. ”call me yuuki” balas zuya dingin. ya ampun sempet sempetnya ngurusin nama, salah dikit juga.!!
”iya iya...” jawab aurel nyolot.
”ada apa??”tanyanya lagi. aurel mulai bicara walaupun dengan berat hati, mau bangaimana lagi ini desakan kak wiera setelah aurel menceritakan betapa repotnya zuya akibat ulahnya.
”emm.. kakak mengajakmu makan malam di rumahku.”aurel bertampang cemberut.
”bisakah wajahmu itu tidak memasang tampang seperti itu?!”guman zuya.
”apa???”tanya aurel mulai naik darah.
”aku benci melihat muka sensaramu itu!!”kata zuya tajam jleb tepat sasaran! aurel terdiam. zuya masuk lagi ke dalam apartemennya. aurel naik darah, padahal dia tidak mau lagi bermasalah dengan anak ini tetapi dia yang mengajak start!!
”WOOII... CEPAT KELUAR!! KAZUYA YUUKI!! AKU AKAN TERUS MENUNGGUMU DISINI SAMPAI KAU KELUAR!!!”teriak aurel keras dari luar sambil menggedor gedor pintu lalu dengan kesalnya aurel menendang pintu apartemen zuya. braaakkk...”auuuu... auuu..auuuu”aurel meringgis kesakitan. ujung kakinya memar.
”adooowww.....”teriak aurel kesakitan. cklak.
”ayo pergi..”tanpa rasa bersalah zuya keluar dari apartemennya. lalu menyelonong pergi.
”Katanya Kau Tidak Mau Datang!!!”teriak aurel kesal terpaksa berdiri dengan kakinya yang sakit. dia menoleh ke belakang seakan teringat sesuatu dan kembali lagi ke depan pintu apartemennya tanpa peduli perkataan aurel..
”ya ampun.. sampai lecet nih pintu.”gumamnya sendiri sambil mengelus pintunya, dia mengambil hp dari sakunya dan menelpon seseorang.
pak, pintu apartemen saya rusak tolong malam ini juga di benahi, plip” zuya menutup handphonenya. aurel berdiri mematung di depan zuya..
ya ampun..apa dia gila?? hanya lecet sedikit saja minta diganti? sampai menyia nyiakan gadis yang menunggunya. apa dia ini berhati batu???”kata hati aurel kesal melihat tingkah zuya yang dianggapnya aneh. huff.....
>>> my diary......”about the strange boy!!”
”1. datang kerumah  dengan muka beku,
  2. kalo sama kakak berubah care dan ribut sekali mentang   mentang sesama manga maniak.
  3. di sekolah sok cuek dan pura pura ga’ kenal.
 4. diliatin dikit langsung melengos.
 5. anehnya saat aku ga’ merhatiin dia, dia malah merhatiinku.
 6. dia cowo super jeli, dan teliti terhadap sesuatu. sampe pintu yang Cuma lecet dikit dia minta ganti.
 7. parahnya kak wiera cerita semuanya padanya tentang sifatku, kejelekanku dan kebiasaanku. parah!!!! dia jadi sering mengejekku, tapi aku senang dia bersikap seperti itu. ^_^
 8. dia bikin aku tambah kalut
aurel menutup buku hariannya, dia mencatan tingkah laku zuya yang aneh aneh. tapi di sekolah dia sok jaim. padahal kalo mulai cerita sama kak wiera ramenya minta ampun yah walaupun 75%nya kak wiera yang banyak bicara.haha.. tapi mendingan dari pada di sekolah dia miss comunication kayak orang bisu.
”rel, lagi ngapain sih..??”tanya memei.
”enggak, Cuma nyatat rumus rumus aja.”jawab aurel tersenyum simpul. menyembunyikan diary di pangkuannya.
”rumus cinta maksudnya??”canda memei. dia melirik ranu sekilas yang berdiri di depan pintu sambil tersenyum.. ”tuh dia mau ngomong..” sela memei.
”ngomong apaan?”tanya aurel berbisik.
”tau tuh, katanya penting..”
”ogah kalo ga’ penting”aurel menggeleng sambil memasukan buku diarynya ke dalam tas.
”ayolah rel. kamu ga’ merasa apa ranu selalu ngasih perhatian lebih ama kamu.”paksa memei sambil menarik aurel berdiri dari bangkunya.
”iya deh..”jawab aurel terpaksa lalu dia bangkit menemui ranu.
”ada apa??”tanya aurel cuek.
”rel, minggu nanti kita ngedate yuk.”ranu menunduk, dia memang tipe cowo pemalu.
”emm.. gimana ya..”aurel menimbang nimbang memutar bola matanya.
”minggir...” tiba tiba zuya menyusir ranu, dengan sikap dinginnya dia mengisyaratkan agar ranu segera pergi.
”aku mau berdiri di depat pintu. cepat minggir..”perintah zuya sekali lagi. tanpa ba bi bu ranu langsung beranjak dari tempatnya dan menarik tangan aurel.
”ooii, malam minggu kakakmu pergi kan?? bukannya kau tidak boleh keluar”ujar zuya rese’ saat aurel melewatinya. aurel baru menyadarinya lalu melepaskan tangannya dari.. cengkraman tangan ranu.
”maaf ranu, aku ga’ bisa. lain kali aja yah soalnya kakakku pergi” aurel pergi meninggalkan ranu dan zuya.
”aurell...”panggil ranu putus asa pada aurel yang berlalu,..

hari hari kini dilewati aurel seperti mimpi buruk yang tak kunjung usai. bagaimana tidak, cowo yang disukainya malah membuat batasan yang ga’ pasti. dan sekarang dia malah jadi tetangga barunya yang membuat aurel kalut, apalagi kecerobohan aurel menjadi jadi. Ditambah lagi kak wiera yang sok kenal dan selalu mengundangnya untuk makan malam bersama. Huhhh,,, menyebalkan!!
aurel duduk di pinggir jendela menerawang menghadap apartemen zuya. anak itu tampak sibuk di seberang sana. Dia memakai earphone dan membuat sesuatu yang menarik perhatian aurel. Zuya yang meliriknya sekilas, aurel menyambutnya dengan senyuman akan tetapi dia melengos membuat aurel naik darah. Tak tangung tanggung, Zuya buru buru menutup jendelanya.
Apa sih maunya???
Pikir aurel.
”heii botak jangan di tutup jendelanya!!”teriak aurel kesal. Tiba tiba Gordennya terbuka. Munculah kepala zuya di sana.
”apa?? Kau bilang saya botak??? dasar miss rambut kusut ceroboh!!!” ucapnya lagi lalu menghempaskan jendela.
”hhhuuuaaa!!! Awas kau yah!!!” pekik aurel marah. lalu menerjang jendelanya keras ”adoooowww auauauau..!!!” teriak aurel kesakitan membuat tetangga lainnya yang beraktivitas kaget mendengar suara tersebut.

Tok..tok..tokkk.
aurel sudah menyiapkan segala macam makanan untuk menyambut kakaknya pulang.suara itu lalu membuatnya  buru buru membuka pintu, ”pasti kakak!!” katanya.
Setelah di buka pintunya yang nongol malah anak menyebalkan yang tadi sore melengos tanpa sebab.
”apa???” tanya aurel kesal.
”kakak mu ga’ pulang malam ini. Jadi aku diminta kakakmu buat menjagamu.” ujar zuya tanpa ekspresi. aurel heran tak percaya ia menatap zuya serius. ”mengapa?? Kau tidak percaya??”tanya zuya yang melihat aurel menatapnya heran.
”tidak. Hanya saja kau itu sangat menyebalkan. Lagi pula untuk apa kau menjagaku. Aku biasa sendiri kok!!!!” aurel buru buru menutup pintunya di depan zuya. braakk..
”auuuuu..auuu....”pekik aurel kesakitan. zuya yang tadi diam kaget dan buru buru mendobrak paksa pintu itu, pasti ini kecerobohannya sendiri. bbrruuuakk...
”hey rambut kusut, kamu kenapa???”tanya zuya khawatir, dia melihat aurel yang terduduk, jemarinya terluka kejepit pintu. waduuh.. kasihan...
”dasar bodoh.!!”desis zuya mengangkat aurel yang menangis karena jemarinya mengeluarkan darah banyak yang perihnya menjadi jadi.
”hhuu..huu... sakit..”rengek aurel
”salah siapa. kau sendiri yang berbuat!!”zuya nyolot. lalu dia menurunkan aurel di sofa.
”itu karena kamu ngebelin tau!!!” balas aurel keras kepala.
”udah de ga’ perlu pake berantem lagi... ntar tambah perih thu luka!!” zuya mengambil kotak p3k di samping sofa. sedangkan aurel masih nangis kayak anak kecil.
”sini mana tanganmu!!”perintah zuya cerewet. lalu zuya membersihkan luka aurel dan membalutnya dengan perban.
”zuya kok baik sih.. hiks..??”tanya aurel yang masih tersedu sedu. ”ini karena kakakmu juga baik padaku”balas zuya melirik aurel sekilas. lalu ia kembali membalut jari  aurel.
”oiia aku baru ingat kalo kakak pergi.”aurel memukul kepalanya pelan. zuya melihatnya ”dasar pelupa!!”ejek zuya tersenyum simpul.
”zuuyaa....kamuu.......”
”yuuki.”sahut zuya cepat.
”aku mau zuya!!.” aurel nyolot.
”call me yuuki, kazuya yuuki jun.” sahut zuya lagi dengan cepat. lalu kembali menundu merapikan kotak p3k.
”apa jun?? jin dan jun??haha...”aurel mulai tertawa, zuya agak malu. ”iya, memangnya kenapa kalau jun??”tanya zuya sewot
”lucu aja. karena zuya kan selalu bilang, ’call me kazuya yuuki ji’. jadi orang ga’ tau nama ujung zuya thu jun bukan ji” aurel terkekek.  ”jun keren kok. itu panggilan keluarga ku. jadi aku ga’ memperbolehkan orang lain manggil aku jun.”jelas zuya, aurel menatap zuya lucu.
”kamu emang ga’ bisa manggil aku yuuki yah!! maunya zuya terus!!”protes zuya. aurel ,mengangguk sapi.
”zuya panggilanku pada kazuya yuuki ji, boleh kan aku punya panggilan special buatmu??”aurel agak memohon. zuya mengangguk pelan. aurel tersenyum semanis manisnya.
”eh.. sekarang zuya sudah fasih pake bahasa indonesia yah, dulu aja pertama masuk sok keinggrisan pake campur campur indo-inggris segala. padahal kalo di dengernya aneh”celoteh aurel yang menyadari zuya sudah agak berbeda pengucapannya. zuya tertawa, aurel deg deg’an melihat zuya bisa tertawa lebar, beda 1800. dia terlihat manis.
aku suka zuya yang seperti ini, ohh..tuhan cukup aku saja yang bisa melihatnya begini” desis aurel dalam hati sambil tersenyum menatap zuya.    

beberapa hari kemudian..
aurel memerhatikan zuya dari jauh. ”hhuuhh..kenapa kamu buat aku jadi kayak gini sih!!”aurel ngomong sendiri. lalu berinisiatif memanggil zuya yang duduk di kursi idamannya di bawah pohon.
”zuuuyaaaaaa” teriak aurel.  zuya yang duduk sambil baca agak kaget lalu dia cuek bebek pura pura tidak mendengar. ”hhuuhh.. sok cool, tadi aja kaget, sok ga’ denger lagi..” desis aurel kesal.
”hey..yuuki..”teriak aurel lagi, zuya menonel sekilas lalu kembali matanya tertuju pada buku tebal. ”huuuhh... nyebelin banget sih jadi orang!!”teriak aurel lagi. ”siapa juga yang peduli sama kamu” aurel marah marah sendiri lalu berjalan sambil melirik zuya sinis. kttuukkk... ”aduuuh”aurel mengaduh.. zuya melihat aurel, dia tertawa kecil karena aurel kejedot tiang bangunan. ”dasar bodoh”ucapnya tertawa kecil. aurel melihatnya sebal dan berlalu menuju kelas.   

cuaca mendung menyelimuti hari ini, aurel sesekali melihat keluar jendela ntah saja tiba tiba kakaknya nongol. sudah 2 hari kakak telat pulang tanpa kabar lagi. nelpon aja enggak.
”kakak kemana sih..”desisnya melihat jam yang tertempel didinding. ringg...ringgg..... suara telpon membuat aurel agak terkejut, buru buru dia menganggat gagang telpon.
hallo??”tanya aurel ragu ragu.
”hallo..aurell..” suara yang asing bagi aurel.
”ini siapa??”
”ini kak gin, rekan kerja kakakmu. kakakmu kecelakaan. mobil yang ditumpanginya tabrakan”
”kecelakaan!!!! gimana keadaan kakak??” air mata aurel tiba tiba mengalir.
”dia luka parah, udah dipindah dariRS depok, ke RS sucipto. kamu stand by disana, jaga kakakmu.. kalo ada apa apa kakak telpon lagi”tutt..tuut.... telpon putus.
aurel terduduk dengan deraian air matanya. saat ini aurel tidak bisa berfikir lagi yang terlintas difikirannya hanya kakaknya, lalu ia mengambil hpnya menghubungi zuya.

rrtttttt...rttttt... klik.
”hallo, aurel. ada apa menelponku,? kau menggangguku!” kata zuya sengaja.
hhuuu..huu.huuuuuu....” zuya menghentikan candaannya mendengar tangisan aurel dia tampak bingung.
”aurel ada apa??”tanyanya heran.
”kakakk...kakak...hikss...”
”ada apa dengan kakakmu??”tanya zuya panik lalu dia buru buru keluar dari apartemennya.
”kecelakaan.. plip...tuuut..tuuuuttt...” tak terdengar lagi suara. ”hallo aurel..aurell, jawab aku!!!”cetus zuya di telpon lalu ia menuju apartemen aurel.
”aurell..aurell.., buka pintunya!!!” teriak zuya panik. selang beberapa menit pintu jendela tetangga sebelah terbuka.
”nak yuuki. aurel baru saja pergi.” sahut ibu itu ramah.
”kemana??” tanya zuya tak sabaran.
”ke RS sucipto. kamar 155”ucap ibu itu ikut ikutan panik. ”terimakasih” buru buru zuya turun dari tangga dan pergi..  

sesampai di rumah sakit, zuya berlari cepat menuju kamar 155. saat dia berada di depan pintu kamar tersebut, terdengar tangisan aurel. klackk...
zuya melihat aurel duduk  menangis di depan tubuh kakaknya yang terbaring lemah. aurel bangkit dan berjalan mendekati zuya sambil menunduk. huuu..hu.... tangisan aurel tak henti hentinya membuat zuya juga terhanyut dalam kesedihan. ”kakak... hiks..dia koma....”ucap aurel tersendat sendat. zuya memandang kak wiera yang terbujur lemah dengan selang infusnya. ”hhuuuu...huuu.....” air mata aurel jatuh membasahi lantai, zuya langsung memeluk aurel erat..
”huuu..huuu.....huuuu” aurel tidak bisa berkata kata lagi, dia sangat khawatir dengan keadaan kakaknya.
”hey rambut kusut!! berhenti menangis, kau ini cengeng sekali!!”ucap zuya menghibur aurel yang menangis tak henti hentinya hingga air matanya membasahi baju zuya.
”sudahlah.. kakakmu pasti sembuh. jangan khawatir” zuya mengelus rambut aurel lembut. ”teeeriimakasih...sudah dataang  hugss....”.suara aurel terdengar parau. ”iya iya.., sudah kamu juga jangan cengeng!!”suara zuya lembut. aurel agak tenang, pelukan zuya sudah cukup membuat hatinya merasa nyaman. dia mengelap air matanya perlahan, zuya menatapnya.
”emm... antara kalian siapa yang golongan darahnya b, tuan wiera banyak menghabiskan darah. persediaan darah habis”ujar suster nyelonong masuk, mungkin dia sudah menyaksikan adegan mesrah aurel-zuya, hehe... zuya segera melepas pelukannya. zuya menatap aurel mengisyaratkan sesuatu,.
”golongan darahku A.”sahut aurel menggeleng.
”golongan darahku O. mungkin bisa membantu..”zuya mencari celah dia berharap suster itu mengiyakannya.
”okeh.. ikut saya ke ruang transfusi”ucapnya, zuya mengikutinya dari belakang berlalu di balik pintu kaca..
5 jam berlalu zuya menunggu di luar menemani aurel.
”aku takut..”aurel memegang tangan zuya erat. zuya menundu diam.
”kau harus yakin kalau keadaan kakakmu baik baik saja. dia pasti akan sembuh, jadi kamu jangan takut”yakin zuya melepaskan genggaman aurel. ”maaf..”ujar aurel. ”no problem”balas zuya singkat lalu dia bangkit. ”aku mau beli minum dulu. kau harus menemani kakakmu di sini”lalu dia pergi. setengah jam kemudian zuya kembali dengan membawa sekantong makanan. dia berjalan mendekati aurel yang melamun. zuya lalu mengeluarkan sebotol teh dari kantong dan menyodorkannya pada aurel.
”nih minum, kerjamu hanya nangis dan melamun saja. kalau kau terus terusan seperti ini kau yang akan sakit”oceh zuya dingin. aurel menatapnya tersenyum ”terimakasih sudah peduli”
”kau jangan salah paham, aku hanya khawatir saja”zuya duduk di sebelah aurel lalu membuka minuman botolnya. aurel tersenyum pahit ”terimakasih”. cklek, seorang suster keluar.
”nona, kakak anda sudah sadar. dia mau berbicara pada anda”. aurel segera bangkit dan masuk ke dalam, disusul zuya dari belakang.
”kalian ga’ sekolah??”tanya kakaknya lemah, sempat sempatnya kak wiera memberikan senyum pada keduanya. aurel tersenyum sedih dia memeluk kakaknya. ”kakak...”aurel nangis lagi, zuya hanya diam dan berdiri melihat kak wiera. ”yuuki, terimakasih ya. aku harap kamu bisa menjaga aurel untuk sementara ini”suara lemah itu kembali berbicara, kak wiera menatap zuya penuh arti, zuya mengangguk dan tersenyum tulus. ”iya kak”jawab zuya.
”kakak ngejutin aurel tau ga’!! udah aurel bilang jangan pergi malah pergi, liat kek gini jadinya. lain kali kakak harus nurutin aurel ya. aurel ga’ mau terjadi apa apa lagi sama kakak” suara aurel keluar dari mulutnya yang kecil diiringi isak tangisnya.
”iya iya... aurel juga jangan nangis. kakak malah sedih kalau aurel nangis terus”jawab kakaknya tertawa kecil.
”kakak..”aurel mengangkat badannya. kak wiera mendelik.
”ada apa??”
”cepat sembuh ya. aurel kangen kakak”balas aurel tersenyum.
”iya” jawabnya singkat.
”yuuki, kamu ajak aurel pulang. biar suster saja yang ngurusin kakak. kalian kan harus sekolah”
”tapi kak!!”sahut aurel tidak setuju.
”ga’ apa apa. lusa kakak udah pulang kok. kakak juga ga’ betah lama lama di rumah sakit.”kak wiera tersenyum. aurel pun mulai yakin lalu mengangguk.
”kalo ada apa apa kasih tau aurel!!!”ujar aurel cerewet...
kak wiera tertawa.. ”iya...” balasnya..
”terimakasih ya zuya. aku banyak merepotkanmu”aurel tersenyum saat mereka berjalan di persimpangan apartemen mereka. zuya tersenyum. ”sama sama”balas zuya meneruskan langkah kakinya. aurel tertegun lalu dia merasa kalau hanya berterimakasih.
”zuyaaa!!” teriak aurel lagi, zuya menoleh ”apa?” mukanya berubah kusut.
 ”kalau kau kesusahan aku juga akan membantumu!!” aurel teriak polos, zuya tersenyum tulus lalu kembali berjalan meninggalkan aurel.
”senangnya.. terimakasih untuk hari ini ya..”desis aurel menatap zuya yang membuka pintu dan masuk ke apartemennya.

my first love???
  ” juuunnn!!!!”pekik aurel dari jauh saat melihat zuya berjalan kaki di depannya, aurel berlari mendekati zuya. zuya menoleh sebentar dan lalu matanya berubah dingin..
”sejak kapan aku setuju kau memanggilku jun??”tanyanya melanjutkan perjalanan. aurel tertawa kecil. ”maaf..”katanya.
”kakakmu sudah pulang??”tanyanya lagi tetapi matanya tertuju pada komik. ”belom, mungkin besok baru pulang” jawab aurel berjalan santai.
”yaudah, aku duluan”ucapnya melangkah cepat tak mempedulikan aurel, aurel menyusulnya. ”hey.. tujuan sekolah kita kan sama. apa salahnya kalo berangkat bareng??!!” seru aurel memegang tangan zuya, zuya agak kaget dan melihatnya sekilas lalu mengalihkan pandangannya pada mobil mobil yang melintas di jalan raya.
”ayolah...”pinta aurel yang masih memegang tangan zuya paksa!!.  zuya malah tak peduli dan melepaskan cengkraman tangan aurel. ”maaf, mungkin suatu saat nanti.. kita bisa pergi dan pulang sama sama..”muka zuya tampaknya terpaksa mengatakan hal itu, lalu dia pergi.”aku yakin kita bisa pulang bareng sama sama.”aurel tersenyum legah..

”rel, dari tadi kerjamu melamun saja. lagi banyak masalah ya?? cerita aja ma gue..”memei memecahkan lamunan aurel, aurel tersenyum kecil lalu kembali meneruskan karangannya.
”oiyaa.. karangan lu tentang apa??”tanya memei lagi melihat tulisan aurel. ”my special day’s” balas aurel sambil nulis.
”yaaah.. ga’ seru banget judulnya. yang romantis dikit kek. kalo karangan lu kayak gitu pasti orang nyangka hari ultah lu. jadinya ga’ menarik kan dari judulnya aja udah kebaca.”omel memei pada aurel. ”ini berdasarkan fakta tau!! bukan hari ultah atau apa.. ini hari yang paling mengesankan untukku”aurel nyengir kuda.. ”yahh.. terserah lu deh. kalo aku tentang my dream. kan boleh dongeng juga. namanya juga karangan bebas, dan yang terfikir di otak kita, iya kan??!!”memei ngomong pada aurel yang sama sekali tidak memperhatikannya. ”aurel, denger ga’ sih???”tnya memei sebel pada aurel yang terpana melihat zuya membacakan karangannya. ”yaela.. pantesan omongan gue ga’ diperhatiin. jadi ini toh penyebabnya”cela memei menyindir aurel. ”heii denger ga’ sih!!!”segak memei sekali di dekat telinga aurel. ”aahh iya!!!”spontan aurel, jantungnya ngos ngosan kayak abis lari jarak 10 km!!! ”ahhh..apaan sih, ngagetin aja!!”omel aurel. ”lu sih ga’ dengerin!!”balas memei ngambek.
”iya iya, saya mohon ambun ndoro ratu”aurel berlagak logat jawa medok. memei tertawa kecil ”kamu emang ga’ bisa buat gue marah ya rel”ujar memei tersenyum menghadap eurel yang kembali memandang zuya antusias. wadooh...
”........................................................................................................................................................................................... (intinya tentang persabahabatan)
”waduh, masa genius boy karangannya tentang binatang, kayak anak SD aja.haha.” dodo mengejek, zuya mendelik.
”iya.. masa gayanya cool ceritanya fabel”cela anak yang lain sambil tertawa mengejek..  anak anak yang lainnya ada yang sependapat dan ada juga yang tidak sependapat. salah satunya aurel, dia tidak sependapat dengan teman teman yang lainnya. dia pun angkat bicara.
" fabel bagus kok. yang diambil kan makna dan kesimpulan dari cerita tersebut, bukan tokoh tokohnya. karangan zuya menarik, mengajarkan tentang kehidupan dan pentingnya sahabat. aku salut deh, soalnya anak anak yang lainnya pasti mengarang tentang cinta cintaan. menurutku, beda itu luar biasa” bela aurel semua anak menatapnya heran. ”seorang aurel membela yuuki??!! ga’ salah??” pikiran anak sekelas. zuya diam, anak anak kelas mengangguk setuju.  bu marta tersenyum, ”yah, benar kata aurel. cerita kazuya menarik. ibu suka jalan ceritanya.”bu marta memberikan applouse untuk zuya, anak anak yang tadi tidak setuju pun akhirnya ikut ikutan setuju. ”oke kazuya, terimakasih atas keberaniannya sebagai pembuka, nanti ibu minta copy’annya yah”ujar bu marta menatap zuya, zuya mengangguk lalu berjalan ke tempat duduknya, tiba tiba dia berhenti di samping meja aurel, dan menyentuh kepala aurel dengan kertas karangannya, aurel kaget lalu menatap zuya, hah!!! aurel tambah kaget. zuya tersenyum manis tanda terimakasih pada aurel. lalu dia duduk di kursinya dan mukanya berubah dingin lagi.”i saw zuya with that kind expresion!!!” suara hati aurel menggema, aurel tersenyum kecil. ”i’m lucky!!! yeeeii” desis aurel terkekek puas. ”just me saw that!!, i’am feeling in love.., what love???”pikir aurel, dia menghentikan tawa ga’ jelasnya.
”i am feeling in love??”tanya aurel pada dirinya sendiri, mukanya berubah merah...

 the boy interesting!! J
aurel berguling guling malas di kasurnya, dia senang karena kakaknya sudah kembali sehat. dan satu lagi.. zuya...
”i am happy, i am lucky, i love u..” aurel teriak teriak ga’ jelas. dia menyadarinya lalu bangkit ”otakku benar benar konslet, mungkin karena kebanyakan membentur tiang”aurel menggosok gosok dahinya.
”ahaaa...., my diary!!!!” aurel berdiri dan mengambil diary kesayangannya di tas pink mencolok miliknya. perlahan dia membuka diary itu ke halaman di mana dia mencatat ”about the strange boy” dan digantinya menjadi ”about the interesting boy”
1. datang kerumah  dengan muka beku,
2. kalo sama kakak berubah care dan ribut sekali mentang   mentang sesama manga maniak. semenjak kakak kecelakaan dia agak banyak bicara.
3. di sekolah sok cuek dan pura pura ga’ kenal. (ga’ juga tuh!! dia malah janji, suatu saat nanti kami bisa pulang bareng, yeii..^_^)
4. diliatin dikit langsung melengos. (sekarang agak mendingan, dia malah pura pura ga’ tau padahal liat!)
5. anehnya saat aku ga’ merhatiin dia, dia malah merhatiinku.  
6. dia cowo super jeli, dan teliti terhadap sesuatu. sampe pintu yang Cuma lecet dikit dia minta ganti. dia baik banget dan peduli, aku ga’ nyangka. hihi..
7. parahnya kak wiera cerita semuanya padanya tentang sifatku, kejelekanku dan kebiasaanku. parah!!!! dia jadi sering mengejekku, tapi aku senang dia bersikap seperti itu. ^_^
 8. dia bikin aku tambah kalut    dia bikin aku deg deg’an, apakah ini yang namanya feeling in love??!!
 9. i saw zuya with that kind expresion!! J J
aurel lagi lagi tersenyum khas orang kasmaran, dia membuka jendelanya dan melihat zuya sedang bernyanyi tak lupa dengan headseat yang akhir akhir ini jarang dipakainya. ”suaranya lumayan oke!!” aurel mengangguk mendengar suara zuya sayup sayup terdengar.
aurel menerawang menatap zuya, tak sengaja tangannya menyentuh gelas kaca di pinggir jendelanya. Prangg..!!! gelasnya jatuh mengagetkan zuya. lalu dia melihat aurel,................ silent!
”hei miss rambut kusut!! kau mengganggu saja.!!” serunya marah marah. ”maaf.., aku ga’ sengaja jatuhin gelas. ”maaf ya.. lanjutin aja nyanyinya”pekik aurel dari kamar apartemennya. zuya cemberut lalu menghilang di balik jendela.
”lho kemana dia??”batin aurel bertanya tanya.
”hooi!!!” tiba tiba terdengar teriakan keras dari bawah kamar apartemen aurel, dia menatap ke bawah. ternyata zuya toh, ckckckck.. zuya mengisyaratkan agar aurel cepat turun, bergegas aurel keluar dari kamarnya.
”ada apa zuya?”tanya aurel tersenyum ngos ngosan, jantungnya mulai berdegup ga’ jelas. aurel agak panik takut zuya mendengarnya.
”kau kenapa?? sakit?” tanya zuya dingin. aurel menggeleng. ”kau sendiri ngapain manggil aku kesini!!” aurel grogi. zuya menolehnya sekilas lalu masuk ke dalam gudang dan mengeluarkan pel, sapu, dan peralatan bersih bersih. aurel menatapnya bingung.
”buat apa???” tanya aurel saat zuya memindahkan barang barang tersebut ke halaman depan apartemennya.
”hooi, ngapain nyuruh aku kesini!”suara aurel agak keras, zuya menolehnya lalu jari telunjuknya menunjuk sapu panjang  yang diletakkkan memanjar menghubungkan loteng apartemennya dengan apartemen aurel.
”jauhkan itu dari tempatku. mengganggu saja!!”zuya memasang muka beku. aurel bengong melihat sapu panjang yang tak sengaja diletakkan kak wiera di atas loteng mereka.
”hah.. nyuruh aku kesini Cuma buat nyingkirin itu??”tanya aurel ilfil. ”sapu itu punyaku.  cepat kembalikan aku mau memakainya”jelas zuya sambil memotongi rumput liar di halaman apartemennya. aurel meneguk ludah dan bengong sesaat, mukanya berubah aneh.
”heii, rambut kusut!!! cepat ambilkan! aku mau membersihkan sarang laba laba genit yang mengotori apartemenku. kerjamu hanya bengong!!”katanya lagi menoleh ke arah aurel, ” tatapi...” aurel gagap buru buru aurel masuk ke dalam dan keluar kembali lewat jendela kamarnya dia agak ragu ragu, lalu dia turun ke loteng dengan hati hati plus gemetaran dan mengambil sapu yang di maksud zuya.
”hhooyyy.. ini barangmu!!!”teriak aurel melempar gagang sapu itu pada zuya yang bersih bersih. jleb.. ”ya.” ditangkapnya gagang sapu itu dan tak peduli lagi. dia kembali ke gudangnya dan mengambil grobak sampah.
”huhhh. payah kalo punya tetangga cerewet!!”cela aurel. dia melihat ke bawah sejenak, lalu badannya gemetaran lagi, dia fobia ketinggian karna peristiwa jatuh dari pohon yang lalu. grgrgrgrgr... aurel tak beranjak dari tempatnya tubuhnya semakin gemetaran dan mukanya berubah pucat. zuya melihatnya sekilas. ”hey, kenapa kau tak turun turun!!!”teriaknya heran sambil menunjuk aurel.
”aa..aaa..kuuu... taa..kutt”aurel gagap memandang zuya yang tepat berada di bawahnya.
”cepat turun!! tuh lewat jendela”zuya malah marah marah..
”ga’ berani”aurel menggigit jari menatap jendela yang terkunci karna dirinya sendiri (ceroboh!).. zuya menggeleng. ”tadi saat kau mengambilnya kau tak takut!!”celanya heran lalu mengabaikan aurel. ”lewat jendela tuh!!!”tunjuk zuya pada jendela terkunci, aurel tak berdaya. ”tadi aku menutupnya terlalu keras, jendelanya terkunci..hiks”aurel sedih, matanya mulai berkaca kaca.
”hooi cengeng, tunggu aja sampe kakakmu pulang, dadag..”guraunya tak peduli sambil mengangkuti sampah ke gerobak.
”zuuuyaaa.. tolong aku!!!”pekik aurel keras ketika angin deras menerpanya sampai semut pun jantungan. haha.. ga’ masuk akal! tubuh aurel mulai oleng di atas loteng.. sliwer sliweran kayak kantong yang ditiup angin.
”tunggu ya, aku ambil tangga dulu, kamu tahan dulu!!”ujar zuya mulai peduli dan beranjak dari tempatnya..
”zzuuuuuuuuuuyyaaaaaaa!!!!!!!!!!!”pekik aurel saat kakinya terpeleset tubuhnya jatuh... grreebb!!!.. bruukk....
aurel membuka matanya, dirinya lagi lagi menimpa zuya!!, zuya menatapnya marah ”sampai kapan kau mau menimpaku seperti itu, ceroboh!!!”katanya pada aurel yang bengong menikmati muka zuya dari zoom paling dekat.!! haha... aurel bangkit lalu membantu zuya bangkit. ”maaf zuya”aurel menunduk di depan zuya yang membersihkan bajunya dari pasir yang menempel. ”harusnya kau berterimakasih, bukan meminta maaf!!”sahutnya bete.
”iya, terimakasih”aurel tersenyum tulus menatap zuya. zuya membersihkan bajunya, lalu berjalan dengan kaki terpincang pincang masuk ke rumahnya..
"yah terulang lagi deh" desis aurel.

Komentar

Postingan Populer