my boyfriend is Ghost!!! ((MELLA LOVA))



Mella, sosok gadis manis dan bertubuh pendek  ini tinggal bersama ibu asuhnya di pinggiran kota. Kedua orang tuanya sudah meninggal akibat kecelakaan 4 tahun yang lalu. Dan rumahnya disita bank karena ayahnya mempunyai hutang yang lumayan  besar di bank swasta yang bunganya besar. Sekarang hidupnya serba susah.  kalau mau makan pun harus cari uang dulu. bibinya yang baik memang bukan keluarga kaya seperti dia dulu.  Mau tak mau dia harus membantu bibinya dengan berjualan asongan.
Mella yang baru pulang dari menjajahkan barang dagangannya, pulang dengan muka kusut + kusam akibat panasnya kota. Walaupun sekarang sudah jam 8 malam,  Dia masih saja meneteskan keringat dan berkali-kali dia mengelapnya dengan handuk kecil yang di kalunginya di leher. Memang wajar kalau dia berkeringat, dari pusat kota ke rumah bibinya berjarak 4 km dan dia menempuhnya dengan berjalan kaki sambil menjajahkan barang dagangannya.  Malam itu dia agak murung karna dia bertemu teman SMP nya dulu. Dan diejek abis-abisan.
”huuh.... mereka semua pada rese’! liat aja kalau mereka jatuh miskin kayak aku. Pasti nanti ku ejek abis-abisan juga....” gerutu mella.
”tapi kata tante ga’ baik ya kalau balas dendam sama orang. Yaudah, aku coba lupain aja hal memalukan yang tadi dan aku harus berusaha menjadi wanita yang tangguh seperti  maia ahmad  he..he..he.. ” ujar  mella semangat 45 pada dirinya sendiri. mella masih berjalan sambil menenteng asongannya.
”aduh, aku mulai capek nih. Aku duduk dulu ah....” mella langsung duduk di trotoar yang  sebelah kanannya terdapat semak semak dan bukit yang tak terlalu tinggi.
”ayo, mbak...mas..., belilah daganganku ini..” pekik mella promosi kepada orang-orang yang melintas di jalan itu. Dia melihat situasi jalanan yang ramai oleh kendaraan bermotor yang wara-wiri melintas didepannya. Hampir 80% yang melintasi jalan itu adalah pasangan remaja yang bahagia.  Apalagi cuaca nya mendukung dan bertabur bintang-bintang yang indah.
”semua orang ini membuatku iri. Andai saja aku punya....” mella tertegun saat melihat foto lelaki di dekat kakinya.
 ”eh...foto siapa nih? lumayan ganteng juga artis kali ya..” ucap mella ketika melihat foto seorang laki-laki yang memakai jaket dan celana basket.
”waw! pasti orang kaya. Dan pastinya udah punya pacar. Eh, kenapa aku ngomong gini ya...” mella bingung pada dirinya sendiri.
”emm, sepertinya ada yang aneh pada foto ini. Di foto ini ada sedikit bercak darah. Darah apa ya? Ah, palingan Cuma bekas kotoran. ” mella mengambil foto itu dan membersihkannya lalu ia menyimpan foto itu di saku celana pendeknya. Diapun bergegas melanjutkan perjalanannya karena hari sudah malam dan pasti bibinya akan khawatir dan mencarinya.
  mella merasa ada yang aneh beberapa hari ini. sejak dia menemukan foto lelaki itu, dia merasa lelaki itu selalu masuk dalam mimpinya. seperti ingin memberitau sesuatu padanya.
”kenapa ya akhir-akhir ini aku sering sekali memimpikan lelaki di foto itu. Apa ini yang namanya jodoh?...hi..hi...” tanya mella pada dirinya sendiri sambil tertawa kecil.
”emm..., tapi ga’ masuk akal juga. Mungkin dia mau nyampein sesuatu, tapi apa? Atau.. dia hantu yang masuk ke mimpiku.., hiy..... amit-amit deh..” mella bergidik  sambil berjalan menusuri jalan setapak menuju jalan raya.
”aduh, aku koq jadi linglung gini yah. Mungkin itu Cuma kebetulan aja. Lagipula untuk apa aku mengambil fotonya. Tapi kalau dibuangkan sayang juga. Di pasar, mana ada jualan foto cowok ganteng..he..he....” mella tertawa karna omongannya sendiri. rasanya memang aneh, tapi itu memang kebiasaannya yang tidak bisa dihilangkan mella sejak teman temannya menjauhinya dan kini dia Cuma punya dua sahabat, abib dan ucin teman seperjuangan asongan.
Sekitar jam 8 malam mella berjalan melewati jalan yang dia lewati saat dia menemukan foto itu. Dia melewati jalan itu karna hatinya selalu mempertanyakan mengapa lelaki yang ada di dalam foto itu selalu  masuk dalam mimpinya? Jalan yang biasanya rame sekarang menjadi sepi karna malam ini cuaca memang tak mendukung. langit yang mendung ditambah kilatan membuat mella mempercepat langkah kakinya. Menurut khalayak banyak dan mitos yang ada, di daerah sini terkenal angker. Apalagi jalan ini di kelilingi pohon yang rimbun dan semak-semak. Angin bertiup agak kencang sehingga mengayunkan pohon –pohon yang diterpanya.
”jangan hujan.....jangan hujan..” bisik mella dalam hati.
            Angin berhembus dengan udara dingin yang dibawanya, menambah suasana menjadi seram mencekam.  bulu kuduk mella berdiri saat dia melewati tempat di mana dia menemukan foto itu. Mella yang sudah ketakutan berlari sekencang-kencangnya dan mengurungkan niatnya untuk mencari benda lain di sekitar situ yang mungkin berhubungan dengan foto itu.
”aku pengen tau dia siapa.., oh tuhan.... pertemukanlah aku dengannya..” ucap mella sambil berlari. Mella yang ketakutan berlari tak tentu arah dan tak mempedulikan keadaan di sekitarnya lagi.
DuK.....
”aw !!” mella meringgis kesakitan.
”maaf ya, aku terpaksa seperti ini karna kau tak  mengerti juga maksudku...” lelaki itu langsung menolong mella membereskan barang dagangan mella yang tercecer di jalan.
”apa maksudmu? Aku tak mengerti.” jawab mella mengangkat kepalanya dan menatap lelaki yang seumuran dengannya.
”aHH!!!”  mulut mella langsung  menganga lebar dan matanya bulat utuh sangking terkejutnya.
”ada apa?” tanya lelaki itu heran dan mengulurkan tangannya bermaksud menolong mella yang terduduk di trotoar.
”kau.. kau..kau...lelaki yang ada di foto ini kan..kau..., kenapa bisa ada di sini?” tanya mella agak grogi sambil  menatap lelaki yang mukanya pucat.
”kau tak tau maksudku, aku ingin kau menunjukanku.” jawabnya
”ah, apanya yang maksudmu menunnunjukanmu?” tanya mella dengan tatapan bingung .
”aem, ee... tidak apa-apa, lupakanlah...” jawabnya lagi sambil menunduk.
Mella memandang lelaki itu tajam ”namamu siapa? Perkenalkan, namaku mella” ujar mella agresif mengulurkan tangannya. Mella tampak bersemangat ingin berkenalan dengan lelaki yang 3 hari ini membuatnya penasaran.
”aku rano” jawab lelaki itu datar.
”kebetulan sekali ya kita bisa bertemu. 3 hari lalu aku menumukan fotomu di pinggir jalan dan semenjak aku menemukan foto itu. Aku selalu memimpikan mu, rano” mella ngomong terang-terangan di depan lelaki itu tanpa rasa malu sedikitpun.
”oh aku ingin kau...” dia tampak termangu dan ingin mengatakan sesuatu yang penting.
”kau mau ngomong apa?” tanya mella tersenyum.
”tidak, lupakanlah nanti saja..., em boleh aku mengantarmu pulang?”
”oh, terimakasih. Kurasa tak perlu repot-repot. Aku bisa pulang sendiri” jawab mella yang dari tadi mengusap-ngusap lengannya karna merasa kedinginan.
”kau kenapa?”
”em... tidak, aku hanya agak merasa dingin di sini. Oya rano, aku pulang dulu ya...” ucap mella melambaikan tangannya pada rano. rano pun membalas lambaian tangan mella dan dibarengi dengan senyum manisnya.
”ya tuhan senyuman manusia apa malaikat tuh??”desis mella tertawa kecil.
            Setelah bertemu lelaki itu, mella merasa gundah. Dia merasa nyaman bila dekat laki-laki yang bernama rano itu. Mella yang  memang selalu mengidam-ngidamkan pria idaman seperti rano. Tetapi mella sadar diri bahwa dirinya bukan apa-apa di bandingkan lelaki yang baru dikenalnya kemarin.
”rano..apakah aku bisa memilikimu?? entahlah.. kalau Allah mengizinkan ku kau pasti jodohku” ujar mella menatap langit langit kamarnya  yang kotor dan banyak sarang laba labanya.
”semoga Allah mengabulkan”desis mella lagi dan perlahan menutup matanya.

cahaya putih menerpa badan mella. lalu dihadapannya sesosok lelaki memakai baju putih mendekati mella yang termangu. rupanya itu rano. yah rano..
”mella, tolong aku”ujarnya menggenggam tangan mella, tangannya dingin dan mukanya pucat.
”iya rano aku akan menolongmu.. tapi apa??”tanya mella bingung.
”temukan..jasadku”
”aaaaaaaaaaaahhh!!!!!!!!!!” mella mimpi buruk perasaaannya gusar. mimpi buruk sampai sampai keringat dingin menetes di sisi kiri pipinya.
”jangan jangan rano...” mella terkejut matanya tertuju pada satu arah dimana seorang pria berdiri kaku tanpa menginjak tanah. dia tersenyum dan dengan cepat dia duduk di sisi ranjang mella.
”rano?? kenapa bisa di sini??”tanya mella takut.
”sstttttttttttttt, ayo ikut aku.”ujarnya menggenggam tangan mella, tangannya masih tetap dingin. mella merinding dan agak ketakutan.
”mella menetujuinya kan. plis tolong aku.”katanya lagi menarik tangan mella.
”berarti be..be..nar kamu hantu??”tanya mella merinding melihat kaki rano tidak menatak tanah. mata rano yang tajam menatap ke luar jendela.
”iya. dan aku butuh pertolonganmu mella. aku ga’ bisa pulang, jasadku hilang.” kini raut muka rano berubah sedih. mella menatapnya prihatin..
”aku selalu membuntutimu  saat kau menemukan fotoku. aku tau mella lah yang dapat menolongku. aku tidak tenang.”katanya lagi mengelus halus pipi mella.
”apa kau memang benar benar hantu??. kalo gitu kenapa kau bisa menyentuhku??”tanya mella mengeluarkan pertanyaan dalam hatinya.
”itu rahasia, aku bisa menyentuh mella dan membawa mella terbang ke langit, apapun itu. aku akan melakukannya kalau mella juga bisa menolongku.”sahutnya tersenyum manis sekali sampai sampai mella mengangah lebar.
”aku takut hal mistik. aku manusia normal yang masih ada cita cita. aku menginginkan keluarga sakinah mawadah suami dan 2 anak, hidup makmur dan kaya. bukan dengan hantu.”ujar mella menggeleng keras ”dan bagaimana anak nya nanti kalau emaknya manusia bapaknya hantu, ntar wujudnya tuyul lagi.. hiiyyyy”lanjut mella dalam hati bibirnya sudah pucat, badannya panas dingin bertemu hantu secara langsung, untung aja ganteng, kalo enggak..rugi bandar!!! rano mengangguk mengerti lalu dia berdiri, dia mengerti maksud mella.
”tapi kau tidak bisa pergi dariku karena kita sudah terikat.” rano menoleh ke arah mella dan tersenyum penuh makna. mella bengong sapi.
”hah..memangnya kenapa??”
”karena kau mengucapkan ’oh tuhan..pertemukanlah aku dengannya’.”jelas rano penuh ekspresi.
”koq bisa?? buktinya??”
” disimpulkan arti dari kalimat tersebut, kau akan menerima apapun wujud dari ku karena dari hati kecilmu kau menyukaiku. buktinya ada di tangan kanan jari manismu”balas rano sok pinter plus tau dia menatap mella tajam, dia tertawa kecil sesekali melihat mella celingukan.
”pede!!! enak aja!! mana mungkin aku menyukai hantu.”muka mella merah ada cincin bertuliskan rg di tangan kanan jari manisnya.
”itu sudah resiko. makanya jangan asal ngomong.., kan gini jadinya.”rano mulai rese, koq ada ya hantu yang rese gini, udah rese kepede lagi.
”jadi aku harus gimana??”tanya mella ingin menangis, rano tersenyum penuh kemenangan. ”horeee!! aku menang!!”teriak kemenangan dalam hati rano. sesekali dia cekikikan sendiri.
”okeh,ikut aku!!”rano menggenggam tangan mella, jleb!!! mereka berdua menghilang ntah kemana.
”mella ngobrol dengan siapa kamu sampe jam segini belum keluar dari kamar..”bibi mella berhenti meragkai kata kata untuk memarahi mella karena dilihatnya kamar mella kosong tak berpenghuni. bibinyapun pergi dari ruangan yang banyak tikus, sarang laba laba dan semacamnya....   
  
blusss....mella terjatuh di sebuah ruangan kosong berdebu dan tak terurus. kepalanya pusing dan badannya sakit serasa tertimpa pohon kelapa yang super gede. matanya menyusuri setiap sudut.
”ranoo.....rano kamu dimana??” teriak mela ketakutan.
”ooiiii...”sahut rano. kini dia menunjukan kalau dia benar benar hantu tulen. dia berjalan melayang mendekati mella. lalu dia tersenyum bangga.
”iri ya..pasti kamu ingin bertanya kenapa aku bisa terbang??” rano mulai mengolok olok mella yang kesal padanya.
”siapa yang iri, manusia adalah makhluk paling mulia di sisi allah tau!!!!” balas mella tajam. rano berhenti mengolok olok mella lagi dia turun dan menggenggam tangan mella. ”maaf ya istriku.”katanya tersenyum mencium tangan mella layaknya pangeran.. cuit..cuit...
”apa!??!! istri. berhenti mengolok olokku!!”teriak mella histeris dan menarik tangannya.
”lho, kau kan memang istriku. kau memakai cincin dariku” sahut rano tak mau kalah. mella mendecak lalu menarik cincin di jari manisnya.. dan tidak bisa lepas. cincin itu masih saja betah di jari manis mella.
”lepaskan!!!” teriak mella pada rano yang sama sekali tidak peduli saat mella berusah melepaskan cincin itu dari jarinya.
”tidak bisa sampai janjimu kau tepati.”ejek rano. mella masih berusaha keras melepaskan cincin rg itu dari jarinya.
”sudahlah, mau dilepaskan pakai apapun juga tidak akan bisa. kecuali jarimu  di potong”rano mulai rese lagi kini dia menakut nakuti mella. mella berhenti menarik cincin itu dari jarinya dan menatap rano kesal.
”iihhh...nyebelin banget!!”ujar mella berjalan keluar ruangan itu mendahului rano, rano secepat kilat menggenggam tangan mella.
”kau tak tau tempat ini.,bisa bisa kau tersesat.”bisik rano, muka mella merah lagi.
rano menuntun mella ke arah semak semak yang rimbun di luar ruangan kosng yang mengerikan tadi, lalu dia berhenti.
”sekarang carilah jasadku” rano menatap ke tanah. mella menatapnya penuh tanda tanya.
”apanya??”
”jasadku”jawab rano, mella merinding disko.
” masa’ aku kesini Cuma mau nyari mayat?? ogah ah..!!!”tolak mella sebel.
”lho memang itu koq. dari tadi kamu ngeles mulu, kalo aku bisa terkena matahari langsung sih ga’ masalah aku nyari sendiri. ini masalahnya aku ga’ bisa terkena matahari langsung.”rano mulai kesal mella melihatnya sekilas
”takut item??”guyon mella meredakan suasana. rano tersenyum simpul.
”terserah mella deh.” jawabnya tiba tiba hilang dan muncul  di atas dahan pohon beringin yang rimbun. ”pantas saja, pohon itu kan emang sarangnya para leluhur” bisik mella dalam hati.
”istriku tadi bicara apa??”teriak rano dari atas pohon. mella menggeleng  lalu memulai penelusuran mencari jasadnya rano yang menghilang.

hari sudah hampir petang, tiba tiba mella mendengar suara aneh di balik pohon berduri, perlahan dengan langkah hati hati mella menuju ke belakang pohon itu. dilihatnya sepasang tupai yang lagi gontok gontokan.
”hah?? tupai yang bisa bicara??”mella terkejut,  badannya gemetaran heboh. sepasang tupai yang tadi asyik bertengkar melihat mella yang mengusiknya.
”ngapain kamu disini. ini wilayah kami!!” seru tupai jantan. dan yang betina melindungi kacang yang tadi mereka perebutkan. mella tiba tiba pusing dan tatapannya nanar lama kelamaan pandangannya kabur, sekelilingnya berubah hitam. brruukk!!

”nyak, mella mana?? koq tadi ga’ jualan asongan??”tanya abib, teman seperjuangan mella menjual asongan. bibi mella menggeleng dan sibuk merapikan sayuran di kepanjang bambunya.
”bibi ga’ tau ya mella kemana??” yaudah abib jualan dulu ya bik.”abib pun berlalu selang beberapa menit dia datang lagi.
”bibik benar ga’ tau mella di mana??”tanya abib penasaran. bibi yang mulai risih dengan semua pertanyaan abib mulai merespon.
”bibi juga ga’ tau mella di mana bang abib. dia pergi entah kemana. setau bibi saat bibi masak di dapur dia masih asyik ngobrol di kamarnya dengan cowo. bibi kira itu bang abib. ternyata bukan yak??!! bibi mella menatap abib prihati dario pancaran bola matanya dia meminta abib mencari mella.
”yaudah..abib nyari mella dulu ya bik.” ujar abib tersenyum simpul.

plip. kedua kelopak mata mella terbuka bola matanya menatap langit biru yang ditutupi pohon rimbun badannya diterpa sinar matahari keemasan. dia menyadari kalau dia berada di hutan lepas. ”hah?? hutan”
mella segera bangkit, di depannya mukanya  rano tersenyum menyambut mella.
”sore istriku, gimana. nyenyak tidurnya??” tanyanya lembut tapi rada nyindir.
”huuh.. kalo gini lama lama bisa mati kejer aku” gerutu mella sambil menggosok gosok kepalanya yang pusing kayak ketimpa pohon kelapa yang super gede.
”pingsan gara gara pak somad ama buk somad ??”tanya rano lagi, kini dia aneh aneh lagi, tupai pake dikasih nama. pake bapak dan ibu lagi.. dasar gila nih hantu.
”hah?? pak somad ama buk somad??”
”iya, mereka sepasang tupai yang ga’ pernah akur.” rano tersenyum lucu melihat ekspresi  muka mella berubah super aneh. dia menumbuk daun daun pohon yang rimbun.
”jangan takut. mereka baik koq. tapi mereka ga’ suka orang asing masuk seenaknya kawasan mereka.”lanjut rano tertawa sambil melayang layang. mella makin kikuk. rano tambah menertawakannya.
”udah deh. jangan ngetawain aku kayak gitu. ga’ lucu tau! semua yang ada di sini aneh!!”mella sebel lagi. rano berhenti tertawa, sekejab  tangannya yang dingin menggenggam tangan mella lagi. dengan muka sok lugu dia menatap muka mella.
”gimana, udah ketemu?”tanya rano. mella menggeleng. pandangan rano nanar menatap burung yang terbang dari salah satu pohon gede.
”okeh. besok kita cari di arah utara dan barat.” rano kembali menatap mella. mella mengangguk kepala sambil tersenyum. ”aduhh.. ini kejadian yang aneh dan melelahkan bahkan ga’ di sangka sangka!! ditambah lagi rano yang selalu bersikap lembut walaupun dirinya itu hantu. i love him?! maybe..”mella menatap rano lembut. rano tersenyum simpul, lalu mereka berdua menghilang.

”mella...dari mana saja kamu nak... mau bunuh emak ya??”omel bibi mella sambil menyiapkan makan malam di meja kayu. mella malah bengong.
”aku ga’ dari mana mana koq nyak.”balas mella nyabet tempe ditambah sambel terasi. krauk krauk dengan lahapnya tempe malang dilalap mella yang kalap.
”trus tadi kamu kemana??”bibi masih curiga, jangan jangan mella mendaftarkan diri jadi artis blok m. mella masih bengong mencari alasan yang tepat.
masa aku cerita kalau aku ketemu rano hantu yang kehilangan jasadnya, trus kami berdua  menghilang dan nyasar di hutan belantara trus pingsan karena melihat sepasang tupai yang bisa bicara, dan mesra mesraan dengan rano di hutan”....pikir mella  ”ga’ mungkin” sahutnya sendiri. lalu mella menggeleng keras. dan jingkrak jingkrak kayak orang bego.
”kamu kenapa?? kejang?? sakit??”tanya bibi melihat mella bersahutan sendiri dan geleng geleng kayak sapi ngamuk.
”enggak koq nyak. mella Cuma pergi sama temennya mella. dia minta tolong sama mella.”...hufff akhirnya...
oh gitu yak. enyak  kirain kamu berbuat macem macem.” bibi tersenyum legah.
”yaudah.. makan yang banyak sono... biar montok!!”sela enyak kembali ke dapur. mella bernafas legah... tiba tiba ada suara aneh mendekati mella,
 duk..duk..duk...., mella kaget karena dinding kayu yang disenderinya  dipukul seseorang dari luar. ”heyy.. mo maling ya lo!!!??”teriak mella marah marah. sesegera mungkin dia berdiri dan membuka jendela di dekatnya. sreek... mella kaget betulan kali ini, matanya melotot melihat  rano tersenyum dengan bibirnya yang pucat.
”rano???????????? ngapain kesini” bentak mella kasar.
”aku mau ketemu istriku”jawabnya singkat sambil nyengir kuda. mella menggeleng tidak setuju mukanya cemberut.
”huuh.. pulang sana. ditempatmu pasti lebih nyaman. jangan ganggu aku pada saat istirahat!!!!”brruuuuuuuaaakkkkkkk... teriakan mella dibarengi hempasan jendela. nyak melongo melihat tindaka mella yang aneh.
”ada apa mel??”tanya nyak mendekati mella yang gusar.
mella menggeleng ”tadi ada kucing nyak. kucingnya bandel makanya mella gaprit pake jendela” mella berbohong dia berharap supaya bibinya enggak curiga.
”yaudah, kalo gitu udah makan kamu beresin trus tidur, tapi sebelum tidur jangan lupa cuci kaki, ambil wudhu dan tidur jangan lupa baca do’a dan ayat kursi, supaya kamu ga’ ngigau lagi!!! terang bibi selengkap lengkapnya. mella mengangguk dia sangat senang perhatian enyak padanya.

kukueuuuyuuukkkkk..........
suara ayam jantan di pagi yang cerah biasanya jam para suami mencari nafkah, para anak bersekolah dan waktu luang buat para ibu masak sambil gosipan. tapi ini tidak berlaku untuk gadis satu ini, dia masih tertidur pulas dengan selimut robeknya. sedangkan enyak meyiapkan makanan enak di dapur buat sarapannya.
”laa.. bangun. udah siang begini masih ngorok aja lu..” teriak enyak dari dapur yang dindingnya bersebelahan dengan kamar mella. mata mella dengan sendirinya terbuka. dia masih malas malasan di kasur.
”iyee nyak.. bentar lagi..” jawab mella dengan suara khasnya bangun tidur,
”mo tidur sampe kapan??” enyak mulai marah.
”sampe siang ga’ pa pa nyak..” jawab mella ngawur.
”MELL...LA....  BA....NGUN.....” sekali ini teriakan enyak membuat mella berangkat dari kasurnya dan segera membantu enyaknya dio dapur. 30 menit kemudian mella sudah bersiap pergi menjajahkan dagangannya..
”untung semalem gue tigur ga’ diganggu...”rutu mella mengingat rano yang sering banget muncul tiba tiba pas mella mo tidur. bulu kuduk mella mulai merinding. ini pertanda hantu nyolot itu bakal dateng. mella mempercepat langkahnya menuju ke tempat sepi. bluushh,....
”istriku...”tuh kan bener, suaranya berdesir di telinga mella. blup!! dia muncul di hadapan mella.
”mo ngapain??”tanya mella jutek.
”belantara!!!! tangannya menggenggam tangan mella dan dalam hitungan detik mella tidak lagi berada di jalan setapak melainkan berpindah ke hutan di mana mayat rano menghilang.
”ayo cari lagi...”katanya bersemangat. mella masih sempoyongan serasa di timpa durian gede!! dia masih terduduk dengan muka bloon.
”ayo mel. kapan lagi..” dia mendekati mella.
”udah pusingnya??”tanyanya lagi saat bola mata mella berhenti berputar. rano diterpa sinar matahari yang menembus pepohonan, terlihat raganya yang tembus pandang, terbukti dia benar benar hantu tulen. dengan senyumnya dia menggangkat mella yang mencoba bangkit.
”udahlah, percuma mencari yang ga’ pasti.  palingan udah jadi tulang belulang”mella berjalan malas menendang dedaunan kering yang menggunung. rano mendelik menoleh mella. ”apapun bentuknya itu adalah ragaku”dia berjalan ngambang mendahului mella. ”terserah deh!”mella berjalan cepat menyusul rano. ”apa lu bener bener kehilangan raga lu.? masa’ kalo ilang lu ga’ kerasa??”tanya mella sambil memicingkan mata.
”ga’ tau.”jawab rano singkat. ”ga’ masuk akal”sahut mella. ”mungkin udah ditemuin nyak lu kali, lu aja yang ga’ tau”tambah mella lagi.
”aku ga’ tau..”jawab rano singkat.
”dasar orang ga’ pedulian, masa’ kehilangan jasad?!”cela mella.
”kalo kamu ga’ mau nolongin yaudah.”rano kesal dengan keluhan mella. dia menatap mella sebal. ”yaudah..”jawab mella terus terang, karna buat apa nyariin jasad yang udah setahun ilang. sama aja nyaring ikan pake sendok teh. percuma...
                                               BERSAMBUNG
 ---------------------00000000000000000------------------------------
novel by trian rann

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer