Cerita Perjalanan Beethoven, Maestro Musik Klasik Dunia


Ada yang senang mendengarkan musik orkestra? *aku aku akuuu* *elaah jawab sendiri -__- tau gak sih, musik orkestra itu bagian dari musik klasik loh. Menurut wikipedia  Indonesia, Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengarah pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.
hooh musik klasik itu musik yang katanya bagus untuk perkembangan otak bayi pas masih di dalam kandungan.
Pertanyaannya kenapa aku yang biasanya suka ngepost yang gak penting berubah aliran sejenak jadi ngepost yang begini? jadi ceritanya kakak sepupu yang suka nulis novel itu request apa yang mau aku post. Dia yang lagi berkutat dengan novelnya tentang musik mempengaruhi aku untuk ngulik-ngulik lagi koleksi musik klasik yang aku punya. Dan sekarang aku akan bahas salah satu maestro populer pada zamannya dan hingga kini juga sih. Dan dari banyak maestro musik klasik, aku lebih tertarik untuk mengulik ceritanya opa Beethoven yang karyanya menurutku kereeeen binggo. Beberapa ada yang aku anggap misterius dan penuh makna. Oke... Berikut ini akan dibahas biografi Beethoven.

Ludwig van Beethoven
      Beethoven lahir dengan nama lengkap Ludwig van Beethoven. Ia lahir di Jerman tepatnya di Bonn pada tanggal 17 Desember 1770. Ia adalah penggubah musik terkenal di dunia. Namun begitu kehidupannya penuh dengan cobaan dan hambatan. Terlepas dari penderitaannya, Beethoven tetap optimis dan bertekad untuk meninggikan sukacita di kehidupan.

Dimasa kecilnya, Beethoven memang disiapkan oleh ayahnya untuk menjadi penggubah musik klasik yang terkenal. Ini terbukti dari cara ayahnya mendidiknya terutama dalam bermain piano yang dirasa Beethoven waktu itu sangatlah keras padanya. Namun dari situlah akhirnya Beethoven sadar bahwa dia menjadi ahli di bidang musik adalah karena ayahnya.


Sejak kecil ayahnya sering menyuruhnya belajar main piano dengan sungguh-sungguh. Jika Beethoven salah dalam memainkan nuts nya maka kayu akan mendarat di tubuhnya. kasian kalii ya beethoven. dengan cara mengajar begitu dia jadi disiplin tinggi. Begitulah setiap hari yang dilalui oleh Beethoven.  Saking kerasnya ayahnya mengajarinya, sering jarinya sakit dan bengkak karena terlalu lama memainkan piano. sampeee segitunya coy... 


Beethoven kecil
Pada dasarnya Beethoven memang berasal dari keluarga pemusik. Kakeknya adalah penyanyi tenor tang dihormati sekaligus dirigen orkestra istana. Dibawah pengaruh kakeknya, kecintaan Beethoven kecil terhadap musik mulai dipupuk dan dengan didikan ayahnya yang keras tadi. Sayangnya kakeknya meninggal ketika ia berusia tiga tahun. Sedangkan ayahnya adalah penyanyi tenor yang biasa-biasa saja serta bertemperamen keras dan ibunya adalah seorang pembantu rumah tangga biasa. Mungkin dari sinilah ayahnya ingin mengembalikan wibawa keluarga yang sempat menjadi orang terhormat saat masih ada sang kakek dan ayahnya berharap orang itu adalah Beethoven.
Ketika Beethovenn capek dalam berlatih, sang ayah selalu mendaratkan tamparan dipipi sambil berseru “Jangan malas, Mozart sudah mendapatkan banyak uang dari main piano saat seusiamu.” Itulah yang selalu didoktrinkan pada Beethoven. Mau tidak mau Beethoven mengangkat jari-jarinya untuk memainkan tuts piano.

Perlu diketahui Mozart adalah ahli musik klasik yang sudah terkenal saat itu dan menjadi kiblat Beethoven dalam menggubah musik klasik.
 Ketika ia berusia 11 tahun, Beethoven harus putus sekolah dan ia bekerja sebagai organis istanah untuk membantu keuangan keluarga. Masa kecil Beethoven sangat tidak bahagia. Ia tidak memiliki teman karena memang tidak diizinkan bermain, ia hanya diizinkan belajar musik dan musik. Jika sepi melanda, Beethoven bermain piano sembari menghibur diri “Tak apalah musik adalah temanku.” Begitulah ia percaya dan menjalani hari-harinya.serta Minat Beethoven pada musik tak pernah padam. keahliannya terus bertambah.
Ketika ia berusia 22 tahun, ia berkelana ke Vienna Austria untuk lebih memperdalam musik. Vienna adalah kota musik yang terkenal di dunia pada zaman itu. Banyak ahli musik yang dilahirkan dari kota ini. Selain itu Vienna terkenal dengan pertunjukan drama, operet, gedung konser dan segalanya yang berhubungan dengan musik dan pertunjukan.

Saat itu Beethoven pun juga mengadakan pertunjukan disana dan tak disangka banyak orang yang mengaguminya. Karir Beethoven semakin bersinar di Vienna, sampai suatu kejadian memukulnya dengan keras yaitu tiba-tiba Beethoven kehilangan pendengarannya. Ya, dia menjadi tuli secara tiba-tiba. Mengalami hal ini ingin rasanya Beethoven mengakhiri hidupnya, bagaimana mungkin ia bisa memainkan lagu jika ia tak bisa mendengar. Sejak kecil ia sengsara, mengapa pula saat kesuksesan digenggaman, takdir kehidupan menghajarnya lagi, tak cukupkah masa kecilnya terampas. Begitulah Beethoven menyesali keadaannya.

Namun suatu pagi saat ia berjalan ditaman. Ia begitu menikmati keindahan taman, mentari pagi yang hangat menyapa, desiran angin yang ia rasakan begitu sejuk, semerbak bunga yang sangat menyentuh hidung...Ia begitu menikmati ini dan tercetuslah sesuatu.....
“Inilah musik alam! Boleh saja pendengaranku hilang, tetapi aku masih dapat “mendengar” vitalitas dan melodi alam! Tak ada yang dapat mengalahkan musik alam. Tetapi berapa banyakkah orang yang dapat mendengar suara-suara yang demikian sorgawi ini? Akan kuubah menjadi musik dan kuhapuskan kesengsaraan dalam kehidupan! Ya.. nasib akan kulawan engkau ...takkan pernah aku tunduk kepadamu.” Begitulah Beethoven.

Sejak saat itu ia mulai bangkit dari keterpurukannya. Beethoven menguasai dirinya, hari-hari berikutnya ia gubah banyak karya terkenal di dunia. Daya yang tak terkekang, kobaran suka cita dan emosi kehidupan yang terekspresikan dalam musiknya itulah yang memimpin gerakan romantis dalam musik klasik. Ia juga menjadi dikenal sebagai musik klasik. Karirnya semakin menanjak walau pendengarannya berangsur-angsur hilang.

Aku salut banget sama beethoven karena ia bisa Menang Atas Kekurangannya!!
Di usia senjanya, Beethoven yang sudah sama sekali tuli harus menghadapi lagi kemunduran yang meremukkan hatinya. Ketika ia berusia 53 tahun, Beethoven sedang memimpin orkestra dalam suatu latihan. Karena tak dapat mendengar nyanyian di panggung, orkestra yang dipimpinnya tak dapat mengimbangi nyanyian sang penyanyi. Akibatnya ia diberhentikan dari memimpin orkestra.

Ia sangat terpukul dan malu serat amarah. Ia langsung bergegas pulang. Di ruamh ia tumpahkan kemarahannya sambil berteriak-teriak. “ Apakah habis sudah bagiku? Apakah itu menandai akhir karir musikku? Tidak.... aku tidak boleh takluk pada nasib!”

Beethoven berlatih lebih keras lagi dari yang sebelumnya. Untuk mendengar musik, ia gunakan sebuah tongkat kayu.Satu ujungnya diletakkan di dalam piano dan ujung lainnya ia gigit. Ia gunakan getaran kayu tersebut untuk membantunya membaca nada-nada musiknya. Prosesnya sangat sulit. Hari-harinya ia gunakan untuk melatih kepekaannya terhadap kayu tersebut. Benar-benar tak bisa dibayangkan tingkat kesulitannya. Hanya orang keras kepala seperti Beethoven saja yang bisa melakukannya.

Dua tahun kemudian Beethoven mengadakan pagelaran karyanya, Symphony No 9. Itulah namanya. Pagelaran ini diadakan di teater Karintian Gate. Beethoven memimpin orkestra dengan sempurna, lebih sempurna dibandingkan sebelum ia tuli total. Wow... banyak penonton yang amazing dengan apa yang dilakukan Beethoven. Mereka semua mengira itu adalah akhir karir Bethoven, namun ternyata tidak, itu justru peningkatan tertinggi Beethoven.

Setelah konser selesai, sambutan gegap gempita memenuhi gedung konser itu. Semua terkesima akan apa yang terjadi pada Beethoven. Bukan saja kesempurnaannya dalam memimpin orkestra namun juga kekurangan yang ada pada dirinya berhasil ia kalahkan, itulah yang lebih membuat penonton kagum pada sosok Beethoven.

Sekali lagi Beethoven menang atas nasib dan kesengsaraannya.

Misteri Lagu Fur Elise
Für Elise (dari bahasa Jerman; “For Elise” ; “Untuk Elise” ) adalah nama yang populer untuk “Bagatelle in A minor”, WoO 59, sebuah musik piano solo karya Ludwig van Beethoven, ditulis sekitar tahun 1810.
E – D# – E, Nada-nada awal melodi Für Elise

Elise yang misterius
Para peneliti Beethoven tidak tahu siapa sebenarnya Elise yang dimaksud. Teori yang terkenal mengatakan bahwa pada mulanya karya tersebut berjudul “Für Therese”. Therese yang dimaksud adalah Therese Malfatti von Rohrenbach zu Dezza (1792-1851), wanita yang ingin dinikahi Beethoven tahun 1810. Sayangnya, ia menikahi pria lain sebelum Beethoven menyatakan perasaan cinta kepadanya. Ia adalah puteri dari saudagar dari Wina, Jacob Malfatti von Rohrenbach (1769-1829). Ketika karya tersebut dipublikasikan tahun 1865, penemunya, Ludwig Nohl, salah menyalin judulnya sehingga menjadi “Für Elise”. Autographnya hilang.

Melodi Für Elise yang terkenal menjadi petunjuk inisial wanita yang dicintai Beethoven. Melodinya dimulai dengan nada E – D# – E, atau enharmoninya E – E? – E, yang mana dalam bahasa Jerman sama dengan E – Es – E, huruf yang menjadi nada lagu dari nama ThErESE atau bahkan EliSE.
Surat Cinta Misteri dari Beethoven " The Immortal Beloved "
     
 Beethoven tidak memiliki istri dan anak, akhir hidupnya sangat menyedihkan. tapi, bukan berarti Beethoven tidak mengalami jatuh cinta, tapi sayangnya kebanyakan cintanya di tolak. dan mungkin sebagian dari anda tahu bahwa Beethoven menulis sebuah surat yang berjudul  "Untersbliche Geliebte" atau dalam bahasa inggris " The Immortal Beloved" dalam bahasa Indonesia " Kekasihku yang Abadi".

Awal dari surat ini, pada saat musim panas 1812. oleh dokternya dia di sarankan untuk pergi ke Czech resort, Teplitz. walaupun musim panasnya di habiskan di sini tidak ada efek positif bagi kesehatanya, tapi pada saat itu ada 2 kejadian sejarah. yang pertama pertemuanya dengan sastrawan jerman Johann Von Goathe. dan yang satunya Beethoven menulis sebuah surat misterius yang kemudian muncul berbagai opini dan pendapat tentang surat itu setelah kematianya. surat itu lebih dikenal dengan " The Immortal Beloved "

Meninggal Dunia
 Beethoven meninggal dunia pada 26 Maret 1827 di Wina Austria. Pemakamannya dihadiri oleh 10 ribu hingga 30 ribu orang, jumlah yang sangat besar dalam menghadiri pemakaman diwaktu itu. Karya Beethoven selalu dikenang sepanjang masa, bukanhanya karyanya yang memang luar biasa namun juga karena ia berhasil menang mengatasi keterbatasan fisiknya dan kesengsaraan hidupnya di waktu lampau.

Itulah biografi Beethoven. Pelajaran  yang bisa kita ambil dari kisahnya yaitu bagaimanapun yang terjadi pada diri manusia entah itu kekurangan finansial, atau juga kecacatan tidak menjadi masalah bagi kesuksesan seseorang selama ia terus berusaha keras dan yakin pada dirinya sendiri bahwa ia bisa melampaui kekurangan tersebut. Kuncinya adalah yakin, berdoa, berambisi dan fokus.
Semoga tulisan ini bermanfaat sebagai pembelajaran kita, serta dapat mencontoh hal-hal baik yang ada pada diri Beethoven untuk hidup kita yang lebih berkual
itas.

Read more at http://info-biografi.blogspot.com/2010/03/biografi-beethoven.html#DbYMOL3Gumc2wimD.99
source image http://2.bp.blogspot.com 


Komentar

  1. Nonton Streaming live sabung ayam Terbesar !
    Taruhan Sabung Ayam S128 - SV388 - CFT2288 (KUNGFU)
    Bonus New Member 10% / Cashback 5% - 10%
    Yuk Gabung Bersama Bolavita Raih Kemenangan Anda Sekarang Juga 100% Tanpa Bot
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    WA: +628122222995

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer