Give Me Summer II


         ”hey aurel. anak yang akan menggantikan posisimu itu denger denger nih pintar maen basket juga. amo bilang, dia melakukan shot jauh dengan membelakangi ring. hebat kan!!!” memei cerita panjang lebar. aurel meliriknya. tampangnya berubah sebal.
”dia ga’ sehebat itu tau!!! jangan bicara tentangnya, aku benci padanya!!!!” aurel tampak histeris. memei melihatnya khawatir. ”tuh liat. baru aja kita omongin orangnya dateng”kata memei melirik ke arah kazuya.
”rel, hampir setiap pulang sekolah dia mampir ke gym. ntah mau ngapain. kemungkinan kemarinlah puncak tujuan dia mampir ke gym yang penuh dengan chealearder genit itu”lanjut memei. ”ayolah.. berhenti membicarakan anak itu”aurel beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke luar kelas.
 saat pelajaran biologi berlangsung, aurel tambah sebal. setiap pertanyaan yang diajukan guru selalu di jawab zuya tanpa melihat buku, pake bhs inggris pula. seeebbaaaallll...
”okay, back to kingdom animalia topick.
mention general characteristiccs of anthropoda??” ibu maria mengajukan pertanyaan anak anak sibuk membuka buku dan mencari jawabannya.
”i know. the arthropods are included to the triplobastic coelomata animals. and the arthropods are animals with jointed legs or jointed appendages, body is devided into three parts namely head or cephale, chest or thorax, and stomach or abdomen.” jawab kazuya tanpa melihat buku. anak anak melihatnya terperangah. baru satu anak yang menjawab semua soal ibu maria memakai bahasa inggris. ibu maria tersenyum simpul.
” kazuya yuuki, you are genious boy” ujar ibu dengan tepuk tangan. anak anak yang lainnya pun ikut ikutan.
”maaf buk, tetapi di buku jawaban yuuki hanya sebagian dari penjelasan.” protes aurel tidak setuju.
”kita hanya mengambil garis besarnya saja aurel” ibu maria tersenyum lagi. aurel tambah sebal.!!!!!

        di pagi yang cerah gadis yang selalu tidak senang dengan kehadiran zuya kebingungan di samping gerbang sekolah. dia dipaksa pelatih basket dengan ancaman dia dikeluarkan dari tim inti putri. diapun menyanggupi untuk menawarkan zuya masuk ke club basketnya. mau tak mau gadis yang bernama aurel itu harus bisa membujuk zuya.
”yuuki!! hey..” sapa aurel menyapa zuya di depan pintu gerbang sekolah. jangankan membalasnya. zuya menoleh pun tidak.
”baru sekali seumur hidup aku dicampahkan seperti ini!!! dasar! sabar..sabar.. ini untuk kak aton!” gerutu aurel dalam hati. dia mengejar zuya.
”yuuki.., kau mau ikut tim basket tidak. mereka sangat tertarik padamu.”tawar aurel tersenyum akting.
”no!!” jawab zuya tanpa menoleh..
”okeh.. sini. biar tas laptopmu aku yang bawa.”paksa aurel menarik tas itu. tanpa disengaja, tas itu jatuh.. bruuk!!..
zuya menatap aurel dingin..
”you....!!!” aurel ketakutan melihatnya dia tertunduk bersalah..
”what’s with you!!!!!” bentak zuya mengambil tas itu dan meninggalkan aurel. aurel menahan tangisnya.
”dia kasar sekali..hiks”

3 bulan sudah kazuya bersekolah di sma yang hampir setiap anaknya mempunnyai talenta masing masing. di kelas ada ada saja yang mereka lakukan. yang suka menggambar,, menggambar di papan tulis sebelum masuk pelajaran, yang suka nyanyi, bernyanyi tiada henti sebelum masuk pelajaran dan yang suka  main alat band mukul mukul meja pada saat jam kosong. padahal mereka telah disiapkan ruang dan clubnya masing masing, masih saja tidak tertib. sangat berbeda dengan sma lumenia yang semua orangnya tertib dan selalu mementingkan akademik.
sialnya, barulah 3 bulan bersekolah kazuya sudah memiliki rival yang tak hentinya menjahili dan membuatnya kesal. dan sesudah liburan ujian kenaikan kelas harus dihadapi. memang merepotkan bagi anak yang biasa biasa saja. tetapi zuya masih tetap santai. saat semesteran dia malah bermain basket di gym dan hasil ujiannya sangat memuaskan. di semua pelajaran, nilai asli ujiannya mencapai 99. hanya satu mata pelajaran yang nilainya 97. wajar saja kalau peringkatnya menggeser anak anak yang biasa peringkat teratas. banyak guru-guru dan anak murid yang tercengang. pantas saja kepala sekolah menunjuknya sebagai ’master of sains olimpiade’ tahun ini.

aurel, hooy aurel..” memei mengguncang guncang tubuh aurel. sorot matanya lekat menatap kazuya yang berdiri di atas podium, memenangkan olimpiade sains tingkat nasional dan mendapatkan gelar pula bahagianya...
”kau pasti kecewa karena pengganti kak ravi bukan kau tapi yuuki, yang sabar yah..” kata memei lagi. aurel menggeleng.
”bukan itu. awalnya memang aku ingin balas dendam. tapi saat aku melihat dia, ada hal penting yang kurang darinya yang ga’ ku sadari sebelumnya, dia ga’ punya teman. dia menutup diri mei. coba lihat, begitu banyak orang yang kagum padanya. tetapi dia tak pernah menghiraukannya, dia cuek, dingin. aku lebih senang jika dia bisa berteman”tanpa sadar aurel mengucapkan kata kata di luar dugaan memei.
”benar juga” angguk memei.
”aku harus mencari cara supaya aku bisa bicara banyak padanya. walaupun dengan pertengkaran” ucap aurel tersenyum simpul.



selang beberapa menit semua anak kembali ke kelas masing masing,
“eh..yuuki. kau sadar tidak. semenjak hasil pengumuman semesteran lalu. aurel selalu memperhatikanmu.”ujar amo yang merupakan anggota club basket dan tertarik dengan kemampuan zuya memainkan bola basket.
“I don’t care”jawab zuya sambil membaca buku.
“yuuki, kau tidak tau ya.. mungkin dia sangat suka padamu. ini pertama kalinya. aurel memerhatikan lelaki. ” ujar amo lagi.
”i don’t care” ulang zuya lagi yang mulai menatap amo lawan bicaranya.
”ehh, mungkin juga dia dendam padamu. karna kau berhasil merebut peringkat tahunannya, kau juga sering mencampahkannya saat dia bicara padamu..” tebak amo berdasarkan fakta sebenarnya.
”its okay..” jawab zuya lagi.
“eh yuuki, kau bisa ajari aku shot seperti yang kau lakukan waktu itu tidak??. please..” pinta amo memohon.
“you can do alone” jawab zuya dengan muka datar.
“please.” pinta amo dan teman temannya mengelilingi zuya.
“okay,” jawab zuya meninggalkan teman-teman barunya. di teras kelas dia melihat gadis yang bernama aurel itu. gadis itu melihat muka zuya dengan tampang meledek. zuya tidak menghiraukannya dan meninggalkannya.

5 hari berlalu zuya mempelajari buku sains tebalnya yang berisi rumus rumus yang bikin kepala pusing. dia disibukan dengan perlombaan yang diikutinya atas kemauan ayahnya. keadaan kelas tampak gaduh.. ada yang bermain lempar-lemparan. ada yang bernyanyi ada yang main gitar dan sebagainya membuat zuya yang duduk di kursi paling ujung terganggu. bola lempar yang dimainkan gadis-gadis dan pria kurang kerjaan yang terbuat dari kertas itu menghantam kepala zuya. mata zuya  yang tajam menatap sinis orang yang yang melempar bola itu kearahnya. rupanya gadis itu lagi. gadis yang selalu berbuat jahil padanya sejak zuya menjadi murid di SMA ini dan menjadi jadi saat zuya menjadi juara umum. entah apa maunya. kejahilannya sering kali membuat zuya naik darah, dari mencoret buku pelajaran zuya, meletakkan permen karet kunyahan di bangku, menyembunyikan sepatu yang diletakkan di loker dan sebagainya. benar benar keterlaluan.!! tapi zuya tidak mengambil tindakan kasar. dia mengabaikan semua kelakuan gadis bernama aurel itu.
di kelas zuya menahan dirinya, ulah gadis itu menjadi-jadi. sampai sampai mengganggu saat pelajaran. saat jam pulang sekolah, zuya menunggu sampai semua anak pulang. aurel yang menpadat jadwal piket hari ini, pulang agak telat.
”heh daemon!! pulang sana. mengganggu saja!!!” teriak aurel yang berada di samping zuya. zuya meliriknya lalu menarik paksa gadis itu ke arah dinding.
”apa maumu!!!!” bentak zuya, matanya menatap dingin aurel. tampaknya dia tak bisa lagi menahan amarahnya. aurel terdiam..
”aku tak suka dengan kelakuanmu dan semua tentang dirimu.” jawab aurel.
”kau  sok cool, dan sombong. kau sok hebat. aku benci kau!!!” teriak aurel akting. zuya menatapnya marah.
”heh mis rambut kusut, kau yang pengganggu.!! aku selalu menahan diri, tapi kau selalu membuatku marah. aku benar benar membenci gadis sepertimu, spoiled girl!!!! you know..!!!” bentak zuya keras sambil mendorong aurel keras. dia meninggalkan aurel yang tercengang membatu. sekali ini dia tidak bisa berkata apa apa.
”oh.. ya tuhan.. apakah aku separah itu????” ucap aurel lemas. aurel menyadari semua perbuatannya yang memang benar-benar keterlaluan. tapi dia berbuat seperti itu karena tau zuya kesepian.. sangat kesepian. teman pun tak punya, apalagi sahabat. aurel hanya ingin dekat pada zuya. dia sangat suka zuya bicara padanya, walaupun itu bentakan cacian, tapi yang tidak dia suka bila zuya hanya diam dan mengacuhkannya dan dia benci sikap zuya yang dingin dan penyendiri.
pagi pagi sekali zuya bagun, dia keluar dan lari marathon.lari marathon di taman cara efektif membentuk badan dan menjaga kesehatan. zuya jogging menelilingi taman lalu dia memperlambat laju kakinya. dan berhenti di bawah pohon, disana pun ada anak kecil yang dari tadi selalu khawatir menatap ke atas pohon. zuya lalu menggerakkan otot2 tangan, kakinya lalu pinggangnya. anak kecil itu melihatnya sekilas lalu menatap ke atas pohon lagi, dia mengerti bahasa isyarat dari aurel agar jangan melihat ke atas, lalu anak itu berdiri tenang di samping zuya.
”heyy child. what are you doing??” Tanya zuya ramah. anak itu menggeleng lalu berlari meninggalkan zuya..
”haha.. dia tidak mengerti ya” suara hati zuya menggema. zuya melanjutkan pemanasannya.
”aduuh.. zuya ada di bawah... bisa gawat kalau dia tau... habisnya.. aku tak tega melihat anak kecil itu menaiki pohon setinggi ini hanya untuk mengambil mangga ” ucap aurel dalam hati, dia panik sekali. sangking paniknya.. dia menaiki dahan paling tinggi untuk bersembunyi. kriiieeekkk..  tiba-tiba suara dahan patah. saat zuya menegakkan kepalanya. seorang gadis membawa mangga bergantung menahan dirinya di ujung batang. “you!!!” ucap zuya terkejut.
“awaaaasss!!!!!” teriak aurel. aurel jatuh ke arah zuya. zuya yang panik, berusaha menangkap tubuh aurel.
BRUUUKKK….!!!!!!!!!!!!!!! aurel itu jatuh menimpanya..
lantas bibir mereka tanpa sengaja bersentuhan!!
”akkhhhh!!!!!!” aurel berteriak sekencang mungkin.  ”bibir yang dingin” aurel berkata dalam hati sambil menutup bibirnya diapun segera bangkit. teriakannya mengundang orang-orang, penjualan siomay, es, jagung yang di pinggir jalan datang sambil membawa pentungan.
”ada apa non??” kata seorang penjualan siomay. aurel menundu malu..
”tidak apa apa” katanya. orang orang yang datangpun bubar dan kembali dengan aktifitasnya masing masing, mereka semua menggeleng heran. sedangkan zuya yang tadi tertimpa berusaha bangkit. aurel melirik zuya sekilas, dia tampak malu dan menutupi dirinya. mata zuya yang tajam bagaikan elang tak sanggup dilihatnya, lalu dia berlari kencang meninggalkan zuya yang kaki dan tangannya cedera terbentur aspal. zuya melirilikan matanya ke arah gadis yang sedang berlari itu. zuya berusaha bangkit, tetapi dia jatuh kembali ...  ”damn it!!!” ucapnya kesal.


kaki dan tangan  zuya yang sakit akibat benturan keras di aspal kemarin berangkat sekolah dengan tangan diperban plus kaki pincang (lengkap penderitaan). anak anak terheran melihatnya.
”hey yuuki!! kenapa kau tidak bilang kalau kau pacaran dengan rivalmu!!! kasihan kan fans mu” ucap ronal melihat zuya.
”what you mean??” Tanya zuya membalik badannya .
”lihat saja di papan info!! hahaha...” ronal tertawa, begitupun anak anak yang mendengarnya.
”tuan yuuki, ada apa dengan tanganmu???” tanya gadis berkulit putih yang selalu mengumpulkan info tentang zuya. zuya menggeleng lalu berjalan cepat menuju kelas. di kelas, dia tidak melihat gadis itu. zuya lekas keluar membawa tasnya menuju gym, tapi dia sedikit penasaran dengan info yang diberitakan ronal. Kakinya berhenti melangkah lantas dia berbalik arah menuju papan info. dilihatnya sudah banyak anak yang berkerumun melihat papan info. dan dilihatnya pengumuman itu!!!!
”shiit!!!!” ujar zuya memukul papan info itu dan pergi begitu saja. anak anak tercengang melihat zuya marah.
”siapa yang melakukan hal kotor semacam ini??!!” pikirnya sambil berjalan tegas.

”aduhh.. bagaimana ini... dia kan membenciku. berhutang budi aku padanya.” aurel berjalan  menuju kelasnya, dia baru saja datang.
”aku harus minta maaf.  menyebalkan!!!!!!!” ujar aurel tampak kesal sendiri..
”ahhh.. pura-pura tidak tau saja..” aurel berjalan gagah tak bersalah tetapi hatinya bimbang.
”tapi.. ga’ bisa begini. aku harus bicara padanya” ucap aurel  menghentikan langkahnya dan merasa bersalah. sesampai di kelas, aurel meletakkan tasnya dan melihat bangku zuya yang masih kosong..
”wah.wah.. pasti dia cedera akibat yang kemarin” pikir aurel. ranu berlari masuk kelas tergesa gesa.dia langsung menghampiri aurel.
”apa yang kau lakukan aurel??” ucapnya menarik aurel menuju papan  info.
”ada apa???”
”nanti saja nanyanya, yang penting kau harus melihat pengumuman itu!!” seru ranu berjalan cepat menarik tangan aurel. sampai di papan info dan berdesak desakan dengan anak anak yang lain  aurel kaget.
”apa apaan ini??????!!!!!” pekik aurel yang melihat papan info itu sambil mencabut kertas itu dan merobeknya.

pelajaran berlangsung, tak hentinya aurel menggoyangi meja zuya. Dia tau benar, zuya pasti sangat kesal padanya. Dia selalu mengganggu zuya, dialah yang selalu mengolok oloknya dan banyak lagi. belumlah masalah lama usai Kini masalah baru muncul, berita miring yang tak diinginkan. Membuat citranya hancur.
grkk.grkk.. grkkk..grkk..
”hey daemon. Sorry selama ini aku selalu mengganggumu.” ujar aurel.. zuya tidak mempedulikannya sama sekali. dia sibuk dengan buku yang dibacanya.
gkkrr.grkkk…
“kau jangan salah paham. bukan aku yang menyebarkan berita konyol itu” desis aurel lagii. zuya masih sibuk dengan bukunya. Malah ia melengos kearahnya.
“huuuhh..dasaaar!!!” suara hati aurel..
GGGRAAAKKK!!!!! “sorry Zuyaa!!!” seru aurel menendang kuat meja zuya. semua anak terhenyak, hingga pak’zam menghentikan kegiatan mengajarnya dan menatap mereka heran.
“wah..wah.. pertengkarang dua kekasih ya..” ejek salah satu teman cowo mereka.
“waduh.. kalo mo bahas tentang ngedate nanti aja. pas pelajaran usai” sambung teman sebelahnya meledek.
pak’ zam mendekati aurel dan zuya.
”ikut bapak!!” ucap pak zam heran menatap aurel karna aurel tak pernah melakukan hal semacam ini sebelumnya. biasanya dia aktif ,mengikuti pelajaran.
zuya hanya menghembuskan nafas panjang.
”gadis menyebalkan dan aneh..” pikirnya. mereka berdua keluar mengikuti langkah kaki pak zam..
“hhuuhh…” desah aurel sambil melirik zuya yang masih memasang muka beku.

setelah diceramahi pak zam. mereka keluar bersamaan dari ruangan pak zam. aurel berjalan tegas mendatangi zuya yang hendak pergi ke perpustakaan.
”zuya!! sorry..” suara aurel agak merendah sambil memohon.
”my name is yuuki, you know??” ujar zuya masih berjalan.
”okeh.. kazuya yuuki.ji, maaf. aku menyesal... maafff.....” aurel memohon.
zuya meliriknya sekilas. ”its okay” jawab zuya meninggalkan aurel. aurel mengejarnya..
”dan maaf kemarin meninggalkanmu begitu saja dan terimakasih banyak yang kemarin. aku akan tanggung biaya perawatan kaki dan tanganmu” aurel berusaha mendapat maaf dari zuya.
”not all!!!!” jawab zuya menatap aurel dengan tatapan dingin. aurel masih saja mengejarnya.
”maaf..” ujar aurel lagi.
”masalah ini aku benar benar tidak tau!! kau jangan salah paham dulu zuya!!!” aurel berjalan mendepani zuya dan menghentikan langkah kaki zuya.
”please. iam sorry” ujar aurel memejamkan matanya memohon. zuya melihatnya sekilas dan pergi begitu saja.

seminggu kemudian....
”yuuki jun, siapa gadis yang diluar itu?? sejak kemarin dia selalu mengintip, tapi tak berani masuk. sepertinya dia ingin bertemu denganmu.” kata paman dolie sambil meminum teh hangatnya..
”entahlah paman. dia selalu mengusikku disekolah. diapun selalu mengikutiku pulang sekolah” balas zuya menonton televisi. dia tak terlalu menghiraukan aurel.
”haha.. mungkin dia suka padamu.” balas paman dolie tertawa kecil lalu dia pergi ke belakang.
”jun.. paman pergi ke kantor dulu!!” pekik paman dolie yang merupakan adik angkat ayahnya. dia selalu pulang saat istirahat makan siang.
cuaca mendung, dan sebentar lagi akan turun hujan. aurel masih menunggu di luar pagar rumah zuya.
”dia menanggapi tidak sih. kan aku tadi bilang...” aurel menyender sambil berfikir..
”yuuki, aku akan terus menunggumu disini sebelum kau memaafkan ku!!!”
”i don’t care!”
”aahhh.. aku ingat. dia bilang i don’t care!! huuuhhh..susah sekali maaf darinya.” aurel lemas memikirkannya.
”kalau tidak  kak wiera yang bilang. aku tidak akan meminta maaf sampai segininya..” ujar aurel lagi. dia teringat nasehat abangnya pada saat dia menceritakan kejadian sebenarnya.
”kau harus meminta maaf padanya. kalau tidak, kau akan menyesal. mempunyai musuh tidak enak apalagi dia sudah menolong nyawamu. kau harus ramah padanya  dan jadilah gadis yang baik.”
”benar juga kata kakak. aku terlalu kasar padanya” kata aurel lagi sambil duduk jongkok membelakangi pagar. rintik hujan yang semakin deras membasahi dirinya, sedangkan zuya yang dari asyik nonton mulai menyadari aurel masih diluar, walau berat dia mengintip dari jendela rumahnya. aurel masih duduk di depan pagarnya.
”miss rambut kusut itu bodoh sekali” gumamnya kesal lalu bangkit menuju pintu. dia keluar membawa payung. dan berjalan mendekati aurel yang sudah menggigil kedinginan..
”heyy miss rambut kusut, kau ini benar benar bodoh ya.!!” gumam zuya.. aurel menegakkan kepalanya, dia tampak menggigil kedinginan, bibirnya sudah pucat.
”ayo masuk” ucap zuya dingin. ”dia masih seperti biasanya”pikir aurel mengikutinya masuk.

”bajumu membuat rumahku basah. ini handuk” ujar zuya keluar melemparkan handuk dari kamarnya.
”brrr..kau ada baju ganti???”tanya aurel mengigil.
”tidak ada!!! bajumu keringkan saja di situ. sementara kau pake ini.” zuya memberikan piama ibunya sambil menunjukan pengering baju di dapur.
”terimakasih.”balas aurel canggung. zuya kembali ke kamarnya. sementara itu aurel mengikutinya.
”mau apa kau?? tunggu saja di ruang tengah sampai hujan berhenti!!” perintah zuya menutup pintunya keras, aurel nyaris terkena.
”hhuuuh.. aku kesini kan Cuma buat minta maaf. kenapa jadinya begini??” aurel bergumam sendiri. dia kembali duduk,..
”bosan” lama kelamaan matanya berat. diapun tertidur di sofa yang empuk..
zuya keuar dari kamarnya mengambil cofee lalu duduk di dekat aurel yang terlelap..
”dia benar-benar gila” ucapnya melihat aurel terlelap, lantas zuya memnyelimuti  aurel. dia melihat wajah aurel sekilas.
”kau gadis yang menyebalkan dan sangat bodoh!!” gerutu zuya. lalu dia mengalihkan pandangannya dengan membaca buku, udara yang dingin membuatnya mengantuk,
”huuff.. dingin”katanya sambil mengosok kedua tangannya.
”untuk pertama kalinya saya bosan membaca buku” lanjut zuya menutup bukunya dan perlahan kelopak matanya menutup.. zZzZZZZZ..

”hangatnya,, sofa yang nyaman” aurel perlahan membuka kedua kelopak matanya. ia tak sadar zuya tertidur didepannya.
”ehh???!?!!!” aurel langsung bangkit.
”hampir jantungan aku..” aurel mengelus dadanya melihat zuya yang tertidur pulas.
”sejak kapan dia berada di sampingku??” tanya aurel pada dirinya sendiri sambil mengingat.
”jangan jangan dia berniat jahat padaku.. awas kau ya, kalau aku sampai hamil. ku tuntut kau!!” gerutu aurel dalam hati dia memandang zuya.
”haha..ga’ mungkin..” ucap aurel tertawa kecil
”dia cute kalau lagi tidur. tapi kalau bangun kayak serigala!!.” gerutu aurel sambil memberikan selimut itu pada zuya.
”hujan berhenti. aku harus pulang. tapi tujuan awalku kan meminta maaf.!??” aurel berfikir sejenak

hari yang indah ditambah kicauan burung yang merdu, dimana teriakan aurel yang keras, membuat burung burung itu pergi.
”zuyaa!!eh.. yuuukiii!!!!” teriak aurel keras dari teras atas.  zuya yang berada di taman menolehkan kepalanya.
”what’s up??” tanya zuya dingin.
”kau baca tidak??” tanya aurel tersenyum.
”ya” jawab zuya memalingkan mukanya, tampaknya dia menatap dedaunan pohon beringin.
”kau memaafkanku tidak??” tanya aurel tersenyum.
”its okay, jangan ganggu aku lagi!!” ujar zuya dingin dia tampak tertanggu dan pergi. aurel menghembuskan nafas panjang..
”huuufff”
”orang yang benar benar dingin. bagaimana aku mendekatinya kalau persyaratannya sulit begitu.” pikir aurel sambil melamun menatap langit biru...

di kelas..
”zuya.. mengapa kau mengganggu kerja otakku!!” gerutu aurel dalam hati melihat zuya yang sedang ngobrol dengan arion, the diligent of book. tampaknya dia menanyakan buku buku yang di baca arion.
”hei.. aurel. kau suka pada yuuki yah??!!” tanya memei yang selalu melihat aurel kikuk.
”ahh.. tidakk..” jawab aurel menghentikan kebiasaan barunya dan melanjutkan catatannya.
”tapi akhir akhir ini kau selalu memandangnya?.” tanya memei penasaran.
”alah.. dari pertama kali masuk itu memang sudah kebiasaan aurel, kenapa kalian tidak pacaran saja” sambung amo dan teman teman lainnya.
”apa??!! jangan bercanda.!!” bentak aurel
”iya sih mo, tapi sekarang aurel lebih sering lagi melihatnya. bagaimana kalau yuuki tidak sekolah ya..” sambung gita tertawa kecil.
”sudahlah.. jangan mengejekku begitu” elak aurel.
”habis.. kamu tetap begitu sih. bilang saja.!!” memei tertawa lagi.
”sudah kubilang. aku tidak suka padanya!!” balas aurel kesal menghentikan aktivitasnya dan beranjak keluar kelas.
”waah.. dia ngambek tuh..” ejek amo.

aurel!!!!!!” pekik kakaknya keras.
“ada apa??” Tanya aurel yang matanya sudah 5 watt.
”aku mau kerja. jadi kau ku tinggal.” ujarnya.
”hhuhh.. itukan sudah biasa. mengapa sampai mengganggu tidurku sih. inikan hari minggu.” rutu aurel. tampaknya dia masih mengantuk. habis.. dia begadang semalaman mengerjakan pe’ernya.
”iya sih.. tapi tujuanku memanggilmu bukan itu.. tampaknya. ada orang baru di sebelah kita” kata kak wiera menunjukan apartemen sebelah yang ditinggal orangnya pindah.
”jadi ada orang baru??” tanya aurel uang masih ngelindur.
”pasti..haha.., jangan sampai dia tidak betah gara-gara kita.
yaudah.. aku pergi dulu.. bye..” kak wiera menutup pintu. kriiek cklak
”membangunkanku Cuma untuk itu.. dasar kak wiera..”aurel menggeleng.


Komentar

Postingan Populer