Give me summer

pagi yang indah diselimuti warna midori yang berembun, seorang anak laki-laki berumur sekitar 16 tahun 5 bulan berjalan cepat menuju sekolah barunya. Ini kedua kalinya dia pindah sekolah. Bukan karena dia nakal atau bodoh, tapi malah sebaliknya Dia anak yang pintar dan pendiam. hanya saja pekerjaan orang tua menuntutnya mau tak mau dia terpaksa pindah sekolah.
Dia anak laki laki yang diam, jauh jauh punya pacar atau sahabat. temanpun dia tidak punya, orangnya selalu tertutup dan terobsesi seperti ayahnya. kepintarannya mungkin ga’ setara kayak anak sma biasa, agak tinggi lah..pokoknya dia anak yang bisa di bilang.. genius!!!
Nama anak laki-laki ini adalah kazuya yuuki jun, lho koq nama jepang yah... oohh rupanya dia anak blasteran jepang-indonesia yang dibesarkan di inggris parasnya mirip aktor korea boo.. ukhh.. cucook boo!! (beruntung sekali dirimu).

Sekarang, dia telah berada di depan gerbang sekolah yang menjadi sekolah baru baginya. tugas keamanan yang berdiri di pos melihatnya yang langsung masuk tanpa permisi.. satpam itu memang jeli terhadap orang-orang yang masuk ke sekolah itu. Sampai-sampai dia hapal siapa saja murid-murid Sma beserta guru-guru dan stafnya, tukang kantinpun dia hapal. Petugas itu pun menghalangi zuya yang sudah setengah perjalanan menuju gedung sekolah.
”hey ..kau bukan anak SMA sini kan?? Kenapa kau masuk tanpa izin dari saya!!” peringat petugas keamanan mendepani zuya. Zuya hanya diam tak mengerti dengan ucapan sang petugas keamanan. Diangkatnya tangannya dan melepaskan earphone yang always menempel di telinganya.
”what?? I am don’t listen..” jawab zuya tanpa ekspresi..
“anda bukanlah murid sekolah ini, maka Saya mengingatkan anda untuk mengisi buku tamu terlebih dahulu sebelum masuk sekolah ini. You understand??” petugas itu tampak sabar memberi tau zuya.
“oh, I am understand. but I must come in the class. I new enter this is school. So, i must to class..!!!” balas zuya menegaskan. Tapi dia mengerti semua ucapan petugas itu.
”bagaimana kalau anda ke kantor terlebih dahulu. Apa kamu tau kelasmu ?? pasti tidak tau kan?? Makanya, kamu ke kantor dulu.” kata petugas itu ramah karena zuya bukanlah orang asing melainkan calon siswa di Senior high ScHool excelent, sekolah yang berkualitas baik dan telah banyak meraih prestasi di umurnya yang belum genap 6 tahun.
”yes, thanks” balas zuya berjalan menuju gedung sekolah.
Di sana dia muter-muter kayak anak ayam yang kehilangan induknya, mungkin karna mukanya yang wahh dan seragamnya yang asing zuya menjadi pusat perhatian anak anak yang berlintasan dengannya. salahnya lagi kazuya lupa untuk bertanya terlebih dahulu kepada petugas keamanan tadi. Diapun memberanikan diri untuk bertanya kepada dua orang siswa laki-laki yang sedang menyenderkan dirinya di dinding dan ngobrol ria.
“hey you..” Sapa zuya tidak ramah sama sekali.
“ada apa? Kenapa kau menyapa kami seperti itu. Bisa sopan sedikitkah??” jawab seorang dari mereka.
”yes..yes, I am sorry.where do you know office head master??” Tanya zuya tanpa nada. Pertama kalinya dia meminta maaf pada orang. Mungkin dia sudah lelah membuat masalah dengan sikapnya yang dingin.
” Kau belok kanan saja dari lorong ujung sana, dan di sebelah ruang UKS adalah ruang kepala sekolah.” jelas siswa tersebut menunjuk lorong yang banyak dilewati para siswa.
”oh..” jawab kazuya mengerti dan meninggalkan mereka berdua tanpa ucapan.
”eh..kamu.....” pekik seorang dari mereka membuat zuya menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
”what??”
”what is your name??” tanyanya
“kazuya yuuki.ji!!” balas kazuya tersenyum pahit.
”kalau saya, fandi.. dan dia ronal” kata siswa itu menunjuk temannya. Zuya pun meneruskan langkahnya dengan senyum pahitnya. sesampai di depan kantor dia langsung masuk tanpa permisi lagi sehingga membuat wakepsek mendengus.
”sorry, head master. I murid baru. Kemarin, mr bet datang kemari mengurus perpindah I. So, I mau tau. where my class room??” zuya berusaha menjelaskan mamakai bahsa Indonesia, walaupun terbata-bata dan masih memakai bahasa inggris sedikit2 Sehingga sekretaris dan wakepsek tertawa kecil.
“oh, kau kazuya ya?? Pindahan dari SMA lumenia ??” tanya kepala sekolah ramah.
”yes., my name is kazuya.” Zuya mengangguk.
“kelas XI. B.letaknya di lantai dua, kalau kurang paham Tanya saja pada murid lainnya. semoga kau betah disana..” ujar kepala sekolah antara menyindir dan mengingatkan. Zuya membuang senyum pahitnya dan segera berangkat dari kursi , keluar dari kantor tanpa permisi untuk kedua kalinya.
”dia lucu juga ya pak jon. apa dia siswa yang genius itu”timpal wakepsek tertawa....

Zuya melangkah mengiringi tangga panjang melingkar menuju lantai dua. Dia melihat banyak kelas dan dilihatnya kelas yang bertuliskan sebelas romawi dan huruf B diapun masuk. Guru yang tau kazuya anak baru, langsung menyuruhnya memperkenalkan diri pada siswa-siswa di kelas tersebut.
” anak-anak. Hari ini kelas kita mendapat siswa baru pindahan SMA Lumenia. Jadi bapak harap kalian memperlakukannya dengan baik.” kata guru itu
“perkenalkanlah dirimu pada teman-teman sekelasmu yang baru.” ujar bapak itu mengalihkan pembicaraannya pada zuya. dia mengangguk mengerti.
” my name is kazuya yuuki.ji. can call me yuuki. For SMA Lumenia. Thank you” ucap kazuya datar dengan muka batu, saat-saat inilah yang dia benci, dia paling tidak suka memperkenalkan diri di depan kelas. Siswa-siswa yang ada di kelas itupun menyambutnya rada sinis dengan pandangan aneh dan mereka berpikiran dia anak SOMBONG ,ada juga yang langsung klepek klepek kayak dipanah cinta, cewe pastinya. wajar aja mukanya kayak aktris korea gitu.
“yuuki, anda pasti orang yang friendly. senang menerima anda di kelas ini” kata pak rob.
”SIR, where are sit?? ” balas zuya tanpa peduli sambil berjalan menuju kursi monor 3 dari belakang barisan pinggir sebelah kanan. Siswa-siswa disanapun banyak yang menatapnya sinis. Tapi zuya masih bermuka batu., tak peduli orang berpikiran apa tentang dirinya.
”yah. silahkan duduk si situ” tatap pak rob sabar terhadap kazuya yang telah duduk dengan earphone yang tak lepas di telinganyanya.
”emm, yuuki. Bisakah headset mu di lepas. Kita akan mulai pelajarannya.” peringat pak rob dengan suara ramahnya pada zuya. Siswa-siswa kelas yang dari tadi tak lepas menatap zuya pun mulai tak suka dengan sikapnya.
”I am so sorry, sir” zuya mulai memperhatikan. Siswa yang tidak suka dengan sikapnya pun angkat bicara untuk membela pak rob yang memang orangnya tidak bisa marah.
”heh, dengar ya anak baru!. Dia mengingatkanmu agar kau bisa belajar!” seru anak perempuan berambut panjang dan bergelombang bermuka imut yang duduk di barisan di sebelah kirinya. zuya hanya diam dan membuka buku kelas 3, kelihatan sekali dia tidak peduli dengan perkataaan anak tadi. pak rob hanya tersenyum. ”memang anak yang dingin”pikirnya.
”sudah.aurel, bapak mengerti maksudnya yuuki. baiklah.. sekarang kita bisa melanjutkan pelajaran dengan hikmat dan tenang agar bisa mencerna pelajarannya dengan baik” lerai pak rob menengahi suasana yang mulai memanas itu.
anak itupun kembali duduk dengan muka masam melirik zuya dengan muka mimik yang menyeramkan. sedangkan zuya membaca buku di meja yang tumpukannya lumayan banyak.
”DASAR!! anak baru..masa udah seenaknya kayak gitu. emang dia pikir dia siapa!!”gerutu gadis itu tak henti-hentinya. kazuya meliriknya sekilas..
”memangnya kau siapa bicara begitu padaku” desis zuya. anak itu sedikit mendengarkan.
”kau bicara apa??” tanyanya tak mengerti.
”kau miss rambut kusut yang menyebalkan.” ucap zuya sadis pada gadis itu. mimik muka gadis itu berubah ganas.
”huuh!!!” desisnya kesal.

hampir setiap jam pulang sekolah zuya mampir dahulu ke gym, kali ini dia buru buru keluar dengan membawa tas selempangan yang penuh buku. tiba-tiba saja sepatu yang diletakkannya di loker menghilang, entah siapa yang berbuat jahil padanya. untung saja di koperasi sekolah ada jualan sandal. cepat cepat dia berjalan ke arah lapangan dan duduk yang biasa dia duduki yang berjejer dipinggir lapangan. sambil membuka tas dan mengeluarkan buku bawaannya, lalu dia membaca buku. dia membaca sambil melihat anak yang sedang latihan basket.
bunggg...duk..duk.... ”hey amo! kau bisa tidak sih lempar bola ke ring!! dari tadi meleset terus!!!!” bentak sang kapten basket. sesudah itu dia keluar lapangan dan duduk disamping gadis yang memakai baju cheleders.
”hey..hey..., kau itu latihan yang benar jangan pacaran saja dengan cheleders di pojok sana!! cepat kesini...” katanya lagi pada anak yang sedang ngobrol dengan anggota cheleders.anak itu hanya mendengus.
”heh.., kau kurang ajar ya padaku!!! kau harus ingat.. aku ini seniormu..” kata kapten basket itu pada anak yang sedang duduk berlawanan arah dengannya. sedangkan kazuya yang duduk di kursi paling atas melihat mereka dengan pandangan aneh.
”wah,,wah...., kacau sekali ....” suara zuya keluar dari bibir merahnya. dia melihat mereka yang sedang bertengkar dan terlihat sangat kacau dengan pelatih yang sedang duduk santai di pinggir dengan pelatih cheleders. dan si kapten yang banyak omong itu selalu marah, padahal dirinya sama saja. seorang anak anggota basket duduk di kursi paling bawah sebarisan dengan zuya. kelihatan anak itu lelah dengan situasi yang sedang kacau itu. zuya hanya melihat anak itu dengan tatapan dingin dan dia kembali membaca bukunya yang tebal tak lupa dengan earphone yang menempel di kiri dan kanan telinganya.

”mahdi!!! jangan duduk.. ayo berlatih...” tunjuk kapten basket. zuya melihat mereka lagi. tak hentinya si kepten dan pelatih cerewet itu memarahi anak buahnya. padahal mereka sendiri tidak menunjukan contoh yang benar.
”hhhuhhh....” gerutunya. diapun kembali ke lapangan.
“what they are do??? strange..” kata kazuya menyimpan buku ke dalam tasnya.
“hey amo. masukan dengan benar!!!!”pelatih itu sambil menerjang kaki anak yang bernama amo. zuya yang tadinya ingin keluar, melihat kejadian itu langsung masuk ke lapangan.
”hey gembul. latih dia dengan benar. kalau you begitu tidak akan pernah bisa dia main.. ” ujar zuya yang entah sejak kapan bola yang memantul di luar lapangan berada di tangannya. zuya langsung pergi dan melakukan shot yang jauh dengan diri membelakangi ring. bolanya pun masuk ke ring, benar benar tidak biasa. dan membuat pelatihnya tercengang.
”aku saja tidak bisa melakukan shot seperti itu..”katanya.. semua tercengang melihat shot yang dilakukan zuya. prok prok prokk.. ^_^ yihuuu.....

Komentar

Postingan Populer